Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 03 November 2015 Episode 58 - Bagian 2

Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 03 November 2015 Episode 58 - Bagian 2

ellieve.com - Gulseren berjalan-jalan ditepi pantai bersama Cihan. Gulseren menceritakan mengenai kehidupannya dulu dan keluarganya, bagaimana dia tidak pernah bertemu lagi dengan ayahnya. Cihan ingin membahas lebih lanjut namun Gulseren menghentikannya. Gulseren lalu mengatakan mengenai Cansu yang langsung memeluk dan mencium Gulseren, wajahnya sangat senang saat melihat video itu dan berkata kalau dia sudah meyakinkan Gulseren bahwa ayahnya memang tidak bersalah. Dari awal Cansu yakin dan percaya kalau ayahnya tidak akan pernah melakukan perbuatan buruk seperti itu. Cihan terlihat bahagia mendengar cerita Gulseren dan bangga pada Cansu, anaknya itu. Cihan lalu memeluk Gulseren lagi dan mereka terlihat kembali mesra.

Candan dikantornya juga melihat video mengenai Cihan dan Alev itu. Candan langsung menutup laptopnya dan mengambil ponsel miliknya. Candan menghubungi Ozkan yang saat itu ada dirumah, Ozkan meminta Keriman yang mengambil ponselnya. Ozkan menjawab telpon itu, Candan menanyakan kenapa Ozkan tersinggung dan marah padanya. Ozkan membantahnya, Candan lalu meminta Ozkan bertemu dengannya malam hari. Keriman menggoda-goda Ozkan kalau dia sudah punya pacar, Ozkan tidak peduli, dia hanya tersenyum menang.

Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 03 November 2015 Episode 58 - Bagian 2

Cihan baru saja sampai dirumah Gulseren dan melihat Ozan ada disana. Cihan menanyakan apa Ozan berbohong selama ini pada Muge. Ozan menanyakan apa maksud Cihan, Cihan sudah tau mengenai Ozan yang menggunakan pakaian Bahtiar dan juga sepatunya. Ozan membela diri kalau dia hanya berbohong sedikit dan Muge mencuri dari mereka. Cihan tidak mempermasalahkan hal itu. Ozan mengatakan kalau dia datang karena memenuhi undangan dari Cansu namun tetap saja dia belum bisa meneriman Gulseren. Ozan hanya berusaha menghargai Gulseren. Cihan mengatakan itu semua keputusan Ozan dan jika Ozan merasa tidak senang memenuhi undangan makan dari Cansu, Ozan bisa saja memanggil taxi dan pulang. Ozan tersenyum dan berandai-andai jika ibunya tau, pastilah dia dibunuh ibunya. Cihan menenangkan Ozan dan mengajaknya masuk.

Didalam, Cansu menyambut kedatangan Ozan dan Cihan, Cansu terlihat sangat senang dan memeluk Ozan. Gulseren juga menyambut mereka, Ozan memberikan sebuket bunga untuk Gulseren, Gulseren sangat bahagia dan mengajak mereka duduk. Sedangkan dirumah, Dilara dan Rahmi hanya berdua makan. Hazal memilih makan dikamarnya dan Ozan juga tidak ada dirumah. Rahmi lalu ditelpon oleh seseorang yang menagih hutang-hutangnya.

Masih ditempat yang sama, dirumah Gulseren, mereka berempat duduk dimeja makan yang sudah disiapkan oleh Gulseren dan Cansu. Cansu membicarakan mengenai restoran yang sangat disukai oleh Cihan dan mengusulkan untuk datang kesana lagi. Cihan yang melihat Gulseren diam saja langsung bertanya apa Gulseren akan ikut. Gulseren menjawab tenang mungkin saja dia ikut. Gulseren lalu mengatakan kalau dia akan mengambil makanan kedapur, Cansu juga berdiri dan ingin membantu. Dilain tempat, Candan dan Ozkan sudah tiba direstoran tempat mereka akan menikmati makan malam. Ozkan terbatuk-batuk dengan dibuat-buat sehingga Candan berinisiatif meminta segelas air untuk Ozkan.

Dirumah, Gulseren, Cihan, Cansu dan Ozan masih menikmati makan malam mereka. Ozan memuji masakan Gulseren yang sangat lezat dan berterimakasih pada Gulseren. Lalu Cansu mengajukan pertanyaan pada Ozan mengenai apa Ozan percaya kalau ayah mereka pernah berhubungan dengan Alev. Cihan meminta Cansu berhenti membicarakan hal itu namun Cansu tetap melanjutkan memberitahu Ozan mengenai Dilara yang datang menemui Gulseren dan memberitahu kalau ayah mereka pernah punya hubungan dengan Alev 5 tahun yang lalu. Ozan tentu saja mempercayai ayahnya itu namun tidak menyangka kalau ibunya sejahat itu. Gulseren meminta Cansu berhenti dan dialah yang akan menjawabnya. Gulseren mengatakan kalau memang awalnya dia percaya namun dia berpikir, jika dia percaya, itu akan membuat ayah mereka merasa tidak adil. Cansu akhirnya terdiam mendengarkan ibunya itu.

Rahmi masih berbicara dengan seseorang ditelpon, mereka meminta Rahmi datang kesana dan membayar hutang-hutangnya. Rahmi meminta waktu dari mereka lalu pembicaraan itu terputus saat Rahmi melihat Dilara datang. Rahmi berakting pura-pura bicara dengan Cihan mengenai Cihan yang marah padanya karena menghancurkan bisnis di Rusia. Setelah selesai bicara ditelpon, Dilara terlihat kasihan pada Rahmi dan menanyakan apa lagi yang terjadi. Rahmi memberitahu Dilara kalau Cihan tidak mau membayar hutang-hutang Rahmi di Rusia dan malah memarahinya. Dilara yang memang tidak tega pada Rahmi langsung meminta Rahmi tenang karena dia akan melunasi hutang-hutang Rahmi. Rahmi memuji-muji Dilara yang lebih baik dibandingkan anaknya sendiri. Dilara juga sepakat bahwa Cihan sudah berubah belakangan ini.

Candan masih bersama Ozkan membicarakan mengenai kasus yang ingin mereka ajukan yaitu mendapat hak asuh atas Cansu dan juga pemberian nama belakang Ozkan untuk Cansu. Candan mengatakan prosesnya sangat lama dan membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya namun Candan yakin mereka akan memenangkannya.

Keesokan hari, Cihan berjalan dengan menggandeng Cansu sambil menutup matanya di tempat berkuda. Cihan ingin memberikan kejutan pada Cansu, Cansu sepertinya tidak sabar dan meminta ayahnya memberitahu. Saat sudah tiba, Cihan membuka mata Cansu dan memberikan kejutan seekor kuda baru. Cansu sangat senang mendapat hadiah kuda baru dari ayahnya itu. Meskipun Cansu sangat menyayangi Amber namun Cihan meminta Cansu tetap berkuda dan mulai berkuda dengan kuda barunya ini. Cansu memberikan nama untuk kudanya “Caramel” dan setelah itu dia langsung mulai berlatih berkuda.

Saat Cihan menonton Cansu berkuda, tiba-tiba Ozkan datang. Ozkan berteriak-teriak menyerukan nama putrinya yang hebat seperti dirinya. Cihan sangat marah dan mengusir Ozkan, Ozkan masih saja berkeras memanggil nama Cansu. Lalu saat Cihan ingin memukul Ozkan, Ozkan langsung memberikan surat untuk gugatan pada Cihan dalam pengambilan hak asuh atas Cansu. Cihan melihat keterangannya dengan pengacara bernama Candan.


Dirumah, Dilara didatangi oleh Candan, Dilara menanyakan apa Candan datang untuk meminta maaf. Dengan santai Candan mengatakan kalau dia datang bukan untuk itu melainkan untuk menunjukkan petisi gugatan Ozkan pada Cihan dan Dilara untuk mengambil hak asuh atas Cansu. Dilara terkejut dan menanyakan apa yang dilakukan Candan. Candan pergi sambil mengucapkan sampai jumpa dipersidangan. 

Post a Comment