ellieve.com - Gulseren berjalan-jalan ditepi pantai bersama Cihan.
Gulseren menceritakan mengenai kehidupannya dulu dan keluarganya, bagaimana dia
tidak pernah bertemu lagi dengan ayahnya. Cihan ingin membahas lebih lanjut
namun Gulseren menghentikannya. Gulseren lalu mengatakan mengenai Cansu yang
langsung memeluk dan mencium Gulseren, wajahnya sangat senang saat melihat
video itu dan berkata kalau dia sudah meyakinkan Gulseren bahwa ayahnya memang
tidak bersalah. Dari awal Cansu yakin dan percaya kalau ayahnya tidak akan
pernah melakukan perbuatan buruk seperti itu. Cihan terlihat bahagia mendengar
cerita Gulseren dan bangga pada Cansu, anaknya itu. Cihan lalu memeluk Gulseren
lagi dan mereka terlihat kembali mesra.
Candan dikantornya juga melihat video mengenai Cihan dan
Alev itu. Candan langsung menutup laptopnya dan mengambil ponsel miliknya.
Candan menghubungi Ozkan yang saat itu ada dirumah, Ozkan meminta Keriman yang
mengambil ponselnya. Ozkan menjawab telpon itu, Candan menanyakan kenapa Ozkan
tersinggung dan marah padanya. Ozkan membantahnya, Candan lalu meminta Ozkan
bertemu dengannya malam hari. Keriman menggoda-goda Ozkan kalau dia sudah punya
pacar, Ozkan tidak peduli, dia hanya tersenyum menang.
Cihan baru saja sampai dirumah Gulseren dan melihat Ozan ada
disana. Cihan menanyakan apa Ozan berbohong selama ini pada Muge. Ozan
menanyakan apa maksud Cihan, Cihan sudah tau mengenai Ozan yang menggunakan
pakaian Bahtiar dan juga sepatunya. Ozan membela diri kalau dia hanya berbohong
sedikit dan Muge mencuri dari mereka. Cihan tidak mempermasalahkan hal itu.
Ozan mengatakan kalau dia datang karena memenuhi undangan dari Cansu namun
tetap saja dia belum bisa meneriman Gulseren. Ozan hanya berusaha menghargai
Gulseren. Cihan mengatakan itu semua keputusan Ozan dan jika Ozan merasa tidak
senang memenuhi undangan makan dari Cansu, Ozan bisa saja memanggil taxi dan
pulang. Ozan tersenyum dan berandai-andai jika ibunya tau, pastilah dia dibunuh
ibunya. Cihan menenangkan Ozan dan mengajaknya masuk.
Didalam, Cansu menyambut kedatangan Ozan dan Cihan, Cansu
terlihat sangat senang dan memeluk Ozan. Gulseren juga menyambut mereka, Ozan
memberikan sebuket bunga untuk Gulseren, Gulseren sangat bahagia dan mengajak
mereka duduk. Sedangkan dirumah, Dilara dan Rahmi hanya berdua makan. Hazal
memilih makan dikamarnya dan Ozan juga tidak ada dirumah. Rahmi lalu ditelpon
oleh seseorang yang menagih hutang-hutangnya.
Masih ditempat yang sama, dirumah Gulseren, mereka berempat
duduk dimeja makan yang sudah disiapkan oleh Gulseren dan Cansu. Cansu
membicarakan mengenai restoran yang sangat disukai oleh Cihan dan mengusulkan
untuk datang kesana lagi. Cihan yang melihat Gulseren diam saja langsung
bertanya apa Gulseren akan ikut. Gulseren menjawab tenang mungkin saja dia
ikut. Gulseren lalu mengatakan kalau dia akan mengambil makanan kedapur, Cansu
juga berdiri dan ingin membantu. Dilain tempat, Candan dan Ozkan sudah tiba
direstoran tempat mereka akan menikmati makan malam. Ozkan terbatuk-batuk
dengan dibuat-buat sehingga Candan berinisiatif meminta segelas air untuk
Ozkan.
Dirumah, Gulseren, Cihan, Cansu dan Ozan masih menikmati
makan malam mereka. Ozan memuji masakan Gulseren yang sangat lezat dan
berterimakasih pada Gulseren. Lalu Cansu mengajukan pertanyaan pada Ozan
mengenai apa Ozan percaya kalau ayah mereka pernah berhubungan dengan Alev.
Cihan meminta Cansu berhenti membicarakan hal itu namun Cansu tetap melanjutkan
memberitahu Ozan mengenai Dilara yang datang menemui Gulseren dan memberitahu
kalau ayah mereka pernah punya hubungan dengan Alev 5 tahun yang lalu. Ozan
tentu saja mempercayai ayahnya itu namun tidak menyangka kalau ibunya sejahat
itu. Gulseren meminta Cansu berhenti dan dialah yang akan menjawabnya. Gulseren
mengatakan kalau memang awalnya dia percaya namun dia berpikir, jika dia
percaya, itu akan membuat ayah mereka merasa tidak adil. Cansu akhirnya terdiam
mendengarkan ibunya itu.
Rahmi masih berbicara dengan seseorang ditelpon, mereka
meminta Rahmi datang kesana dan membayar hutang-hutangnya. Rahmi meminta waktu
dari mereka lalu pembicaraan itu terputus saat Rahmi melihat Dilara datang.
Rahmi berakting pura-pura bicara dengan Cihan mengenai Cihan yang marah padanya
karena menghancurkan bisnis di Rusia. Setelah selesai bicara ditelpon, Dilara
terlihat kasihan pada Rahmi dan menanyakan apa lagi yang terjadi. Rahmi memberitahu
Dilara kalau Cihan tidak mau membayar hutang-hutang Rahmi di Rusia dan malah
memarahinya. Dilara yang memang tidak tega pada Rahmi langsung meminta Rahmi
tenang karena dia akan melunasi hutang-hutang Rahmi. Rahmi memuji-muji Dilara yang
lebih baik dibandingkan anaknya sendiri. Dilara juga sepakat bahwa Cihan sudah
berubah belakangan ini.
Candan masih bersama Ozkan membicarakan mengenai kasus yang
ingin mereka ajukan yaitu mendapat hak asuh atas Cansu dan juga pemberian nama
belakang Ozkan untuk Cansu. Candan mengatakan prosesnya sangat lama dan
membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya namun Candan yakin mereka akan
memenangkannya.
Keesokan hari, Cihan berjalan dengan menggandeng Cansu
sambil menutup matanya di tempat berkuda. Cihan ingin memberikan kejutan pada
Cansu, Cansu sepertinya tidak sabar dan meminta ayahnya memberitahu. Saat sudah
tiba, Cihan membuka mata Cansu dan memberikan kejutan seekor kuda baru. Cansu
sangat senang mendapat hadiah kuda baru dari ayahnya itu. Meskipun Cansu sangat
menyayangi Amber namun Cihan meminta Cansu tetap berkuda dan mulai berkuda
dengan kuda barunya ini. Cansu memberikan nama untuk kudanya “Caramel” dan
setelah itu dia langsung mulai berlatih berkuda.
Saat Cihan menonton Cansu berkuda, tiba-tiba Ozkan datang.
Ozkan berteriak-teriak menyerukan nama putrinya yang hebat seperti dirinya.
Cihan sangat marah dan mengusir Ozkan, Ozkan masih saja berkeras memanggil nama
Cansu. Lalu saat Cihan ingin memukul Ozkan, Ozkan langsung memberikan surat
untuk gugatan pada Cihan dalam pengambilan hak asuh atas Cansu. Cihan melihat
keterangannya dengan pengacara bernama Candan.
Dirumah, Dilara didatangi oleh Candan, Dilara menanyakan apa
Candan datang untuk meminta maaf. Dengan santai Candan mengatakan kalau dia
datang bukan untuk itu melainkan untuk menunjukkan petisi gugatan Ozkan pada
Cihan dan Dilara untuk mengambil hak asuh atas Cansu. Dilara terkejut dan
menanyakan apa yang dilakukan Candan. Candan pergi sambil mengucapkan sampai
jumpa dipersidangan.
Post a Comment