ellieve.com - Rahmi tiba disebuah restoran menemui seorang wanita. Entah
apa hubungan Rahmi dengan wanita muda itu yang dia panggil sayang. Wanita itu
bahkan mengenal Cihan dan menanyakan bagaimana Cihan serta berita perceraian
Cihan dan Dilara. Rahmi menanyakan pada wanita itu apa dia masih menjadi wanita
penipu harta orang. Wanita itu tertawa dan menjawab kalau itu tetap
dilakukannya karena dia bukan wanita terhormat dan kaya raya seperti Dilara.
Entah apa lagi rencana Rahmi dengan menemui wanita ini membicarakan Cihan.
Hazal yang sendiri dirumah berjalan dengan lemas membawa
gelas ingin mengambil minum. Hazal memanggil Emine dengan suara yang lemah lalu
tiba-tiba kepalanya semakin pusing dan terjatuh dilantai. Emine dan Sema segera
menghampiri Hazal karena mendengar suara berisik. Emine meminta Sema
menghubungi Dilara namun Dilara tidak menjawab telponnya. Emine meminta Sema
menghubungi ambulans, lalu Emine mengambil alih telpon dan menghubungi Cihan.
Cansu menjawab telpon ayahnya, Emine memberitahu kalau Hazal pingsan dan
meminta Cihan segera datang. Tak lama, Cihan tiba disana, Hazal sudah
dimasukkan ke ambulans. Cihan menemani Hazal, Hazal masih setengah sadar dan
meminta ayahnya tidak memberitahu Dilara.
Lalu saat tiba dirumah sakit, Hazal sudah tidak sadar. Pihak
rumah sakit segera melakukan pertolongan pertama di UGD. Gulseren tiba dan
berlari menyebut nama Hazal. Gulseren ingin masuk namun Cihan menenangkan
Gulseren memberitahu kalau Hazal sedang ditangani oleh dokter karena infeksi
dari luka bakarnya. Dokter keluar dari
ruangan dan memberitahu kalau panas Hazal sudah menurun namun dia belum sadar.
Cihan menanyakan mengenai luka ditangan Hazal, dokter mengatakan kalau luka itu
bisa membekas dan meminta Cihan menghubungi dokter bedah plastik.
Gulseren dan Cihan masuk melihat Hazal yang masih belum
sadar. Gulseren menyalahkan dirinya sendiri karena tidak melakukan apa pun
mengenai luka ditangan Hazal. Cihan meminta Gulseren tidak menyalahkan dirinya
sendiri dan fokus untuk menjaga Gulseren. Sedangkan dirumah, Rahmi dan Dilara
sama-sama baru pulang dan mendapati rumah sepi. Dilara dan Rahmi berpikirian
kalau anak-anak sudah pada tidur.
Dilain tempat, Ozan masih bersama Muge sambil jalan-jalan.
Muge menanyakan mengapa Ozan tidak bicara mengenai kehidupannya. Ozan berbohong
mengenai keluarganya yang miskin. Lalu Cansu menghubungi Ozan, Ozan tanpa sadar
menjawab telpon dari Cansu. Cansu memberitahu mengenai Hazal yang sakit dan
Cihan serta Gulseren yang menemaninya kerumah sakit. Setelah Cansu menutup
telponnya, Muge marah pada Ozan karena memiliki ponsel yang mahal. Muge tidak
mau Ozan membeli ponsel mahal sedangkan ibunya bekerja sebagai pembantu. Muge
meminta Ozan mengembalikan ponsel itu dan memberikan uangnya pada ibunya. Ozan
menurut saja karena tidak mau Muge
sampai tau dia adalah anak orang kaya.
Keesokan harinya, Gulseren tersenyum sendiri membuat Cihan
penasaran dan bertanya. Gulseren menceritakan mengenai Hazal saat dia masih
kecil. Hazal waktu itu sakit dan meminta dibelikan sepatu baru. Gulseren tidak
punya uang waktu itu namun dia meminjam uang pada Derya dan langsung membelikan
Hazal sepatu. Hazal mengatakan kalau dia
ingin selalu sakit karena Gulseren akan membelikan apa pun yang dia minta saat
dirinya sakit. Gulseren juga berkata kalau saat ini, saat Hazal bangun dia akan
marah melihat Gulseren disampingnya namun Gulseren sangat menyayangi Hazal.
Gulseren memegang tangan Hazal, Cihan juga memegang tangan Gulseren.
Dilara bangun dan baru diberitahu mengenai Hazal yang dibawa
kerumah sakit. Dilara sangat marah pada Emine dan Sema lalu dia segera kerumah
sakit. Dirumah sakit, Dilara menyapa Hazal yang saat itu sedang disuapi makan
oleh Gulseren. Dilara menanyakan kenapa Hazal bisa demam, Cihan menjelaskan
kalau itu infeksi dari luka bakar ditangannya. Gulseren langsung menjelaskan
luka karena tersiram air panas saat ingin membuat teh. Dilara tidak mau
mendengar penjelasan dari Gulseren dan menanyakan pada Cihan. Cihan meminta
bicara diluar dengan Dilara, Dilara tidak mau, Cihan menyalahkan Dilara karena
tidak tau sama sekali apa yang terjadi pada Hazal. Mereka kembali bertengkar
membuat Hazal berteriak meminta mereka berhenti. Gulseren menenangkan Hazal,
Dilara dan Cihan berhenti bertengkar.
Tak lama, Hazal sudah ada didepan psikiater. Hazal menjawab
semua pertanyaan psikiater mengenai Hazal yang akan mengembalikan saat dirinya
tertukar dulu. Hazal tidak ingin tertukar dan ingin menjadi anak dari orang
tuanya. Dan jika saat ini Hazal punya tongkat ajaib, Hazal akan menghapus Cansu
dari kehidupan orang tuanya agar dia menjadi anak dari orang tuanya. Lalu
Dilara datang saat Hazal sudah selesai dengan psikiaternya. Sedangkan dirumah,
Ozkan berdebat dengan Keriman lalu datanglah tukang surat mengantarkan surat
yang ternyata isinya adalah surat perceraian Ozkan dan Gulseren. Ozkan sangat
marah dan membanting barang-barang karena sudah bercerai dengan Gulseren.
Gulseren kembali ke toko kue seperti biasa, karyawan toko
berhasil membuat kue ulang tahun. Gulseren sangat iri karena dia belum bisa
membuat kue ulang tahun. Derya lalu menanyakan apa Gulseren tidak pergi bersama
Cihan. Tiba-tiba Cihan menelpon Gulseren dan mengatakan akan datang
menjemput Gulseren. Derya senyum-senyum
melihat Gulseren yang semakin dekat saja dengan Cihan. Derya juga menyarankan
Gulseren agar menanyakan mengenai perceraian Cihan dengan Dilara.
Cihan baru saja ingin keluar dari hotel dan bertabrakan
dengan wanita yang ternyata adalah wanita suruhan Rahmi. Rahmi ternyata meminta
wanita itu mendekati Cihan. Wanita itu pura-pura kesakitan dan tidak bisa
berjalan. Cihan mengenal wanita itu sebagai mantan karyawannya. Cihan menawarkan akan mengantar wanita itu ke
kamarnya.
Post a Comment