ellieve.com - Disekolah, Hazal sedang berada di kelasnya. Dia merasakan
tangannya yang terkena kebakaran itu masih sakit. Tiba-tiba gurunya meminta
Hazal untuk menjawab sebuah soal. Namun Hazal tidak bisa menjawab dan malah
bersikap tidak sopan pada gurunya. Lalu Hazal pun keluar, dia mengobati sakit
ditangannya itu dan saat berjalan sampai digerbang, dia bertemu Cihan dan Cansu
yang akan masuk kelas. Cihan menghampirinya putrinya itu, Hazal sempat ingin
naik taksi karena takut ketahuan tentang tangannya yang terluka, namun karena
tidak bisa beralasan lain, akhirnya dia pun pulang bersama Cihan.
Dilain tempat, Keriman sedang berada di rumah bersama
tetangganya bernama Hacer. Keriman menceritakan tentang kehidupannya selama di
penjara. Mereka juga membicarakan mengenai Gulseren, tentunya bukan hal yang
baik mengenai Gulseren. Lalu Osman datang membawa sekotak baklava untuk
Keriman. Mereka makan dan saling menyuapi makanan itu layaknya pasangan muda
yang sedang jatuh cinta. Lalu Osman bertanya pada Keriman kenapa Keriman tidak
menjawab telepon darinya. Keriman menjawab dia tidak tahu tentang nomor yang
tidak dikenal jadi dia tidak tahu kalau telepon itu dari Osman. Kemudian Osman
bertanya lagi apa Keriman tidak menyimpan nomornya. Keriman menjawab bahwa
teleponnya tidak mempunyai teknologi seperti itu. Osman pun nampak kebingungan.
Lalu Keriman meminta Osman pulang, saat Keriman akan menutup pintu, tangan
Osman terjepit pintu.
Setelah Osman pulang, Hacer berkata bahwa Osman sepertinya
adalah pria yang mempunyai gaji yang baik dan mempunyai rumah sendiri. Rupanya Keriman tidak menyadari itu, namun
karena tetangganya itu dia jadi tahu bahwa Osman lumayan kaya. Keriman pun
tergiur untuk menerima Osman yang sepertinya menyukainya dan ingin dekat
dengannya.
Sedangkan ditempat lain, Cansu masih merasa sedih setelah
mengetahui kalau Ozkan, ayah kandungnya adalah tersangka pembakaran dikandang
kuda itu yang menyebabkan Amber hampir saja kehilangan nyawanya dan kini tidak
bisa mengikuti pertandingan karena terpengaruh dengan asap dari kebakaran itu.
Gulseren yang tidak tega melihat Cansu sedih karena menganggap Ozkan yang
melakukan itu semua akhirnya buka suara. Gulseren memberitahu Cansu dan Cihan
kalau Ozkan bukanlah yang membakar kandang kuda itu. Namun Cansu tidak percaya,
Cansu berkata bahwa dia membenci Ozkan. Cansu sudah menganggap Ozkan selama ini
melakukan semua kejahatan dan dia sudah tidak mempercayai Ozkan lagi. Cansu pun
kemudian pergi ke kamarnya.
Setelah Cansu masuk ke kamarnya, Cihan menanyakan pada
Gulseren kenapa Gulseren begitu yakin dan membela Ozkan kalau dia bukan pelaku
kebakaran itu. Cihan juga bertanya apa Gulsrene tau siapa pelaku
sebenarnya. Gulseren pun akhirnya menceritakan
pada Cihan bahwa Hazal lah pelakunya. Gulseren mengatakan kalau dia bertemu
Hazal saat acara itu setelah dia kembali dari toilet. Gulseren melihat Hazal
keluar dari kandang kuda dengan tergesa-gesa dan saat Gulseren memanggil Hazal,
Hazal sempat menoleh namun langsung berlari ketakutan. Cihan menanyakan kenapa
Gulseren tidak memberitahunya. Gulseren menjawab kalau dia ingin mengatakan
pada Cihan saat itu namun karena semua panik akibat kebakaran, dia pun tidak
jadi memberitahu Cihan. Gulseren tetap meminta Cihan untuk tidak memberitahu
Dilara dan Cansu mengenai hal ini. Gulseren tidak mau mereka tau bagaimana
sikap Hazal yang sangat jahat dan nekad seperti itu.
Gulseren mengatakan kalau Hazal memang melakukan kejahatan
namun Hazal masih muda, Gulseren tidak mau orang-orang semakin menjauhi Hazal
karena perbuatannya. Gulseren juga mengatakan kalau dia akan kembali ke kehidupan
lamanya bersama Hazal. Gulseren tidak mau Hazal semakin berbuat hal yang buruk
lagi jika tinggal bersama Dilara disana. Namun Cihan menolak keinginan Gulseren
dan mengatakan bahwa anak-anaknya akan tetap tinggal di tempat dimana mereka
memiliki hak.
Malam itu, Alper terlihat sudah rapi dan masih senang. Alper
mengajak Solmaz kerumah Dilara untuk mengunjungi Dilara. Namun Solmaz menjawab
kalau dia sedang tidak sehat dan meminta untuk tidak pergi malam ini kerumah Dilara.
Alper tetap ingin pergi, Solmaz membujuk agar Alper tidak meninggalkannya
dirumah sendiri. Alper yang tidak peduli tetap saja pergi meninggalkan Solmaz
yang sebenarnya pura-pura sakit karena tidak mau bertemu dengan Dilara setelah
kejadian dibutik itu.
Dirumah, Hazal sedang berada dikamar mandi memeriksa
tangannya yang terbakar itu. Hazal kesakitan dan tangannya mulai terasa gatal.
Hazal mencari obat yang berada dibawah, dan saat Hazal menunduk dilantai sedang
meraba-raba, tiba-tiba pintu terbuka. Rahmi menanyakan apa yang dilakukan
Hazal. Hazal lalu menjawab kalau itu bukan urusan Rahmi dan langsung menutup
pintunya. Rahmi berjalan sambil mengoceh bertanya-tanya Hazal itu mirip siapa
karena tidak ada yang punya sikap buruk seperti itu dirumah ini.
Dilara dan Candan sedang duduk diruang tamu, Alper datang
kerumah Dilara dan menghampiri. Dilara dan Candan terlihat serius, Alper dengan
santai menanyakan apa yang terjadi. Dilara memberitahu kalau dia bertemu dengan
Solmaz siang itu dan Solmaz mengatakan hal yang keterlaluan tentang dirinya
Dilara. Dilara lalu memberikan surat pembatalan kuasa Alper dari saham dan
perusahaan Dilara dan Cihan. Rahmi datang dan ikut duduk disana. Alper tidak
terima karena Dilara dengan seenaknya membatalkan kuasanya bahkan dia
dikeluarkan dari perusahaan dan tidak bisa menerima gaji lagi dari perusahaan.
Dilara meminta Alper keluar dari kehidupannya, Alper dengan senyum menang
mengatakan kalau itu, Rahmi akan ikut dan tinggal di penjara. Dilara terkejut
karena linggis yang menjadi barang bukti sudah diberikan Alper padanya. Alper
menjelaskan kalau linggis itu bukan yang asli karena yang asli ada padanya. Dengan
santai Rahmi menjawab jika dia dipenjara, maka Alper akan ikut bersamanya dan
berada dalam satu sel. Rahmi menunjukkan CD rekaman CCTV saat Alper menembak
Cihan malam itu. Alper semakin tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena mereka
mengancam jika Alper melakukan sesuatu, maka CD itu akan membuat kasus
penembakan Cihan terbuka kembali.
Alper pulang kerumah dengan kesalnya dan tidak mendengarkan
saat Solmaz menanyakan ada apa. Sedangkan dirumah, Dilara, Candan dan juga
Rahmi merayakan kemenangan mereka mengurus masalah Alper. Dilara menanyakan
darimana Rahmi mendapatkan CD itu, Rahmi pun menjelaskan kalau Cihan sengaja
menyimpannya namun Rahmi berhasil mendapatkan CD itu. Dilara pun memuji
kehebatan Rahmi, Candan lalu pamit untuk pulang karena masalah sudah selesai dan
dia ada sidang besok pagi.
Post a Comment