Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 27 Oktober 2015 Episode 51 - Bagian 2

Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 27 Oktober 2015 Episode 51 - Bagian 2

ellieve.com - Hazal sedang berada dikandang kuda. Hazal terlihat sangat marah dan berniat melakukan sesuatu. Lalu Hazal menghidupkan pematik api dan membakar kandang kuda milik Cansu. Sedangkan diacara, Cansu menanyakan kemana Ozkan dan juga Dilara. Gulseren tidak tenang karena Ozkan akan terus mengganggunya. Gulseren lalu pamit ke toilet, Cihan bersama Cansu. Saat Rahmi mendekat, Cihan bicara dengan Rahmi dan menyalahkannya atas apa yang dilakukannya pada Cansu dengan mengeluarkan Ozkan dari Jerman dan membawanya kesini.

Gulseren ditoilet sedang merenung dan merasa tidak tenang. Lalu saat keluar, Gulseren dihadang oleh Rahmi. Rahmi mulai menghina Gulseren dan berniat ingin membuat Gulseren takut. Namun Gulseren tidak semudah itu takut pada Rahmi. Gulseren melawan semua hinaan Rahmi dan tidak peduli. Rahmi mengatakan kalau Cihan sudah banyak melihat perempuan seperti Gulseren dan Gulseren akan ditinggalkan. Gulseren tidak peduli dan berjalan meninggalkan Rahmi yang masih berteriak mengatakan kalau tanggal kadaluwarsa Gulseren akan segera datang. 

Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 27 Oktober 2015 Episode 51 - Bagian 2

Setelah Hazal membakar kandang kuda itu, semuanya sudah terbakar. Hazal kebingungan karena api semakin membesar, lengannya sempat terbakar. Hazal langsung berlari keluar, lalu tepat saat itu, Gulseren melewati kandang kuda dan melihat Hazal. Saat Gulseren memanggil Hazal, Hazal menoleh lalu langsung berlari ketakutan. Gulseren bingung namun dia kembali ke tempat acara. Tak lama, pengumuman dari pihak sekolah kalau ada kebakaran dikandang kuda. Cansu teringat Amber, kuda miliknya dan berlari ke kandang kuda. Namun Cansu tidak bisa masuk, Cansu menangis diluar sedangkan semua orang sibuk menyiram dan memadamkan api hingga datang mobil pemadam kebakaran. Cansu menangis, dipeluk oleh Cihan dan Gulseren.

Dilara dan Candan tiba dirumahnya, Dilara semakin kesal karena Cihan bersama Gulseren. Candan memanas-manasi Dilara karena pastinya Cihan yang membuat Gulseren bisa berdandan dan memiliki baju bagus seperti tadi. Candan meminta Dilara tidak menyerah untuk mendapatkan dan membawa Cihan kembali bersamanya kerumah ini. Dikamar, Hazal baru saja pulang, Hazal menangis ke kamar mandi sibuk menyiram tangannya. Hazal masuk  ke kamar dan ganti bajunya.

Keesokan hari, pihak sekolah, Cihan dan juga polisi serta keamanan mendatangi kandang kuda yang terbakar. Mereka beruntung karena kuda-kuda masih sempat diselamatkan, lalu mereka membicarakan mengenai penyelidikan. Pihak polisi menanyakan apa Cihan memiliki orang yang dicurigai. Cihan mengatakan kalau malam itu Ozkan datang dan membuat keributan tapi dia tidak yakin kalau Ozkan yang melakukan semua ini. Polisi langsung menyelidiki siapa Ozkan sebenarnya.

Dirumah, Dilara dan Rahmi sedang mendengarkan Ozan yang membacakan berita tentang kebakaran dikandang kuda klub dimana Cansu berkuda. Rahmi mengatakan kalau Cansu pastinya sangat sedih dan menanyakan apa Dilara sudah menghubungi Cansu. Dilara membenarkan namun Cansu tidak menjawab telponnya, Ozan juga mengatakan dia sudah menghubungi Cansu tapi tidak dijawab juga. Lalu Dilara melihat Hazal terburu-buru pergi, Dilara memanggilnya. Hazal mengatakan kalau dia ada ujian dan ingin cepat-cepat pergi tidak sempat sarapan. Dilara memberitahu Hazal kalau kuda Cansu mengalami kebakaran dan Cansu bisa kehilangan kesempatan untuk berkuda dengan Amber. Hazal menyampaikan prihatinnya namun terlihat tidak peduli. Ozan emosi dan menekankan kalau Amber kebakaran bukannya sakit. Hazal lalu pamit untuk segera pergi, Ozan melihat dengan sedikit aneh pada Hazal.

Baru saja Hazal pergi, Ozan berdiri dan mengatakan akan pergi. Dilara menanyakan Ozan akan kemana, sekolah atau bekerja. Ozan menjawab kalau dia ke sekolah dulu dan bekerja pada jam 4 sampai 10. Rahmi merasa kasihan pada Ozan namun Ozan mengatakan kalau dia masih dihukum. Setelah Ozan pergi, Rahmi memberitahu Dilara kalau Ozan sama seperti Cihan dulu, Cihan juga bekerja saat usianya masih 18 tahun.

Dirumahnya, Ozkan mengeluh pada Keriman karena Cansu adalah putri kandungnya, untuk itulah dia datang namun Cihan mengusir Ozkan. Ozkan ingin menuntut Cihan namun Keriman menjatuhkan keinginan Ozkan karena Ozkan tidak memiliki apa pun untuk menuntut Cihan. Ozkan berdebat dengan Keriman, Keriman mengatakan kalau sejak Ozkan datang, hidupnya semakin berantakan dan kacau. Keriman menganggap Ozkan bodoh karena tidak mau menerima uang dari Cihan, Ozkan mengatakan kalau Cansu putrinya. Keriman menanyakan apa Cansu menginginkan Ozkan. Keriman mengatakan bahkan Cansu tidak menginginkannya. Keriman menyuruh Ozkan pergi membeli roti dan keju. Ozkan kesal mengatakan kalau Keriman bukan kakaknya.

Tepat saat itu, polisi datang kerumah Ozkan. Saat Ozkan berjalan keluar, polisi langsung menanyakan identitas Ozkan dan membawanya ke kantor polisi. Keriman diberitahu oleh tetangganya kalau Ozkan dibawa ke kantor polisi dan terlibat masalah lagi. Keriman tidak mau datang melihat Ozkan dikantor polisi.

Dirumah, Dilara dan Rahmi sedang bersama. Rahmi menanyakan apa yang terjadi pada Hazal dan kenapa dia pergi dengan terburu-buru. Dilara meminta Rahmi tidak mencurigai Hazal seperti itu. Dilara menghubungi Cansu namun tidak dijawab, Rahmi menyarankan Dilara menghubungi Cihan menanyakan bagaimana keadaan Cansu. Dilara menghubungi Cihan saat itu Cihan menunggu Cansu dan ingin pergi ke klub untuk melihat Amber. Cihan berbicara dengan baik pada Dilara dan memberitahu mereka akan ke klub. Dilara menutup panggilannya dan Cihan pun segera pergi bersama Cansu.


Hazal tiba disekolah dan membuang sekantong plastik di tong sampah. Saat itu, Gulseren sudah tiba dan melihat Hazal dari jauh membuang sesuatu ke tong sampah. Gulseren lalu berjalan mendekati Hazal yang sudah berada didepan gerbang sekolah. Gulseren menanyakan apa Hazal baik-baik saja, Hazal menjawab kalau dia baik-baik saja. Gulseren memberitahu kalau klub mengalami kebakaran dan kuda milik Cansu terpengaruh dengan kebakaran itu dan tidak bisa mengikuti pertandingan sama sekali. Hazal menjawab dengan dingin dan mengatakan kalau dia tidak bisa datang kesana. 

Gulseren dengan ragu menanyakan apa Hazal terlibat dengan kebakaran itu. Hazal membantah dengan sedikit marah. Gulseren meminta Hazal jujur karena dia melihat Hazal ada disana namun saat dia memanggil Hazal, Hazal langsung lari. Hazal membantah kalau dia semalaman dirumah dan belajar. Gulseren meyakinkan kalau dia tidak akan memberitahu siapa pun jika Hazal mengakuinya. Hazal yang kesal dengan tuduhan Gulseren langsung berbalik dan berjalan masuk namun Gulseren menahan tangan Hazal, Hazal menjerit kesakitan. Gulseren menanyakan apa itu luka bakar dari kebakaran semalam. Hazal membantah namun terlihat ketakutan. Hazal langsung masuk kedalam sekolahnya. Gulseren berjalan mendekati tong sampah dan mengambil bungkusan plastik yang dibuang Hazal tadi. 

Post a Comment