ellieve.com - Hazal sedang berada dikandang kuda. Hazal terlihat sangat
marah dan berniat melakukan sesuatu. Lalu Hazal menghidupkan pematik api dan
membakar kandang kuda milik Cansu. Sedangkan diacara, Cansu menanyakan kemana
Ozkan dan juga Dilara. Gulseren tidak tenang karena Ozkan akan terus
mengganggunya. Gulseren lalu pamit ke toilet, Cihan bersama Cansu. Saat Rahmi
mendekat, Cihan bicara dengan Rahmi dan menyalahkannya atas apa yang
dilakukannya pada Cansu dengan mengeluarkan Ozkan dari Jerman dan membawanya
kesini.
Gulseren ditoilet sedang merenung dan merasa tidak tenang.
Lalu saat keluar, Gulseren dihadang oleh Rahmi. Rahmi mulai menghina Gulseren
dan berniat ingin membuat Gulseren takut. Namun Gulseren tidak semudah itu
takut pada Rahmi. Gulseren melawan semua hinaan Rahmi dan tidak peduli. Rahmi mengatakan
kalau Cihan sudah banyak melihat perempuan seperti Gulseren dan Gulseren akan
ditinggalkan. Gulseren tidak peduli dan berjalan meninggalkan Rahmi yang masih
berteriak mengatakan kalau tanggal kadaluwarsa Gulseren akan segera datang.
Setelah Hazal membakar kandang kuda itu, semuanya sudah
terbakar. Hazal kebingungan karena api semakin membesar, lengannya sempat
terbakar. Hazal langsung berlari keluar, lalu tepat saat itu, Gulseren melewati
kandang kuda dan melihat Hazal. Saat Gulseren memanggil Hazal, Hazal menoleh
lalu langsung berlari ketakutan. Gulseren bingung namun dia kembali ke tempat
acara. Tak lama, pengumuman dari pihak sekolah kalau ada kebakaran dikandang
kuda. Cansu teringat Amber, kuda miliknya dan berlari ke kandang kuda. Namun
Cansu tidak bisa masuk, Cansu menangis diluar sedangkan semua orang sibuk
menyiram dan memadamkan api hingga datang mobil pemadam kebakaran. Cansu
menangis, dipeluk oleh Cihan dan Gulseren.
Dilara dan Candan tiba dirumahnya, Dilara semakin kesal
karena Cihan bersama Gulseren. Candan memanas-manasi Dilara karena pastinya
Cihan yang membuat Gulseren bisa berdandan dan memiliki baju bagus seperti
tadi. Candan meminta Dilara tidak menyerah untuk mendapatkan dan membawa Cihan
kembali bersamanya kerumah ini. Dikamar, Hazal baru saja pulang, Hazal menangis
ke kamar mandi sibuk menyiram tangannya. Hazal masuk ke kamar dan ganti bajunya.
Keesokan hari, pihak sekolah, Cihan dan juga polisi serta
keamanan mendatangi kandang kuda yang terbakar. Mereka beruntung karena
kuda-kuda masih sempat diselamatkan, lalu mereka membicarakan mengenai
penyelidikan. Pihak polisi menanyakan apa Cihan memiliki orang yang dicurigai.
Cihan mengatakan kalau malam itu Ozkan datang dan membuat keributan tapi dia
tidak yakin kalau Ozkan yang melakukan semua ini. Polisi langsung menyelidiki
siapa Ozkan sebenarnya.
Dirumah, Dilara dan Rahmi sedang mendengarkan Ozan yang
membacakan berita tentang kebakaran dikandang kuda klub dimana Cansu berkuda. Rahmi
mengatakan kalau Cansu pastinya sangat sedih dan menanyakan apa Dilara sudah
menghubungi Cansu. Dilara membenarkan namun Cansu tidak menjawab telponnya,
Ozan juga mengatakan dia sudah menghubungi Cansu tapi tidak dijawab juga. Lalu
Dilara melihat Hazal terburu-buru pergi, Dilara memanggilnya. Hazal mengatakan
kalau dia ada ujian dan ingin cepat-cepat pergi tidak sempat sarapan. Dilara
memberitahu Hazal kalau kuda Cansu mengalami kebakaran dan Cansu bisa
kehilangan kesempatan untuk berkuda dengan Amber. Hazal menyampaikan
prihatinnya namun terlihat tidak peduli. Ozan emosi dan menekankan kalau Amber
kebakaran bukannya sakit. Hazal lalu pamit untuk segera pergi, Ozan melihat
dengan sedikit aneh pada Hazal.
Baru saja Hazal pergi, Ozan berdiri dan mengatakan akan
pergi. Dilara menanyakan Ozan akan kemana, sekolah atau bekerja. Ozan menjawab
kalau dia ke sekolah dulu dan bekerja pada jam 4 sampai 10. Rahmi merasa
kasihan pada Ozan namun Ozan mengatakan kalau dia masih dihukum. Setelah Ozan
pergi, Rahmi memberitahu Dilara kalau Ozan sama seperti Cihan dulu, Cihan juga
bekerja saat usianya masih 18 tahun.
Dirumahnya, Ozkan mengeluh pada Keriman karena Cansu adalah
putri kandungnya, untuk itulah dia datang namun Cihan mengusir Ozkan. Ozkan
ingin menuntut Cihan namun Keriman menjatuhkan keinginan Ozkan karena Ozkan
tidak memiliki apa pun untuk menuntut Cihan. Ozkan berdebat dengan Keriman,
Keriman mengatakan kalau sejak Ozkan datang, hidupnya semakin berantakan dan
kacau. Keriman menganggap Ozkan bodoh karena tidak mau menerima uang dari
Cihan, Ozkan mengatakan kalau Cansu putrinya. Keriman menanyakan apa Cansu
menginginkan Ozkan. Keriman mengatakan bahkan Cansu tidak menginginkannya.
Keriman menyuruh Ozkan pergi membeli roti dan keju. Ozkan kesal mengatakan
kalau Keriman bukan kakaknya.
Tepat saat itu, polisi datang kerumah Ozkan. Saat Ozkan
berjalan keluar, polisi langsung menanyakan identitas Ozkan dan membawanya ke
kantor polisi. Keriman diberitahu oleh tetangganya kalau Ozkan dibawa ke kantor
polisi dan terlibat masalah lagi. Keriman tidak mau datang melihat Ozkan
dikantor polisi.
Dirumah, Dilara dan Rahmi sedang bersama. Rahmi menanyakan
apa yang terjadi pada Hazal dan kenapa dia pergi dengan terburu-buru. Dilara
meminta Rahmi tidak mencurigai Hazal seperti itu. Dilara menghubungi Cansu
namun tidak dijawab, Rahmi menyarankan Dilara menghubungi Cihan menanyakan
bagaimana keadaan Cansu. Dilara menghubungi Cihan saat itu Cihan menunggu Cansu
dan ingin pergi ke klub untuk melihat Amber. Cihan berbicara dengan baik pada Dilara
dan memberitahu mereka akan ke klub. Dilara menutup panggilannya dan Cihan pun
segera pergi bersama Cansu.
Hazal tiba disekolah dan membuang sekantong plastik di tong
sampah. Saat itu, Gulseren sudah tiba dan melihat Hazal dari jauh membuang
sesuatu ke tong sampah. Gulseren lalu berjalan mendekati Hazal yang sudah
berada didepan gerbang sekolah. Gulseren menanyakan apa Hazal baik-baik saja, Hazal
menjawab kalau dia baik-baik saja. Gulseren memberitahu kalau klub mengalami
kebakaran dan kuda milik Cansu terpengaruh dengan kebakaran itu dan tidak bisa
mengikuti pertandingan sama sekali. Hazal menjawab dengan dingin dan mengatakan
kalau dia tidak bisa datang kesana.
Gulseren dengan ragu menanyakan apa Hazal
terlibat dengan kebakaran itu. Hazal membantah dengan sedikit marah. Gulseren meminta
Hazal jujur karena dia melihat Hazal ada disana namun saat dia memanggil Hazal,
Hazal langsung lari. Hazal membantah kalau dia semalaman dirumah dan belajar.
Gulseren meyakinkan kalau dia tidak akan memberitahu siapa pun jika Hazal
mengakuinya. Hazal yang kesal dengan tuduhan Gulseren langsung berbalik dan
berjalan masuk namun Gulseren menahan tangan Hazal, Hazal menjerit kesakitan.
Gulseren menanyakan apa itu luka bakar dari kebakaran semalam. Hazal membantah
namun terlihat ketakutan. Hazal langsung masuk kedalam sekolahnya. Gulseren
berjalan mendekati tong sampah dan mengambil bungkusan plastik yang dibuang
Hazal tadi.
Post a Comment