Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 26 Oktober 2015 Episode 50 - Bagian 2

Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 26 Oktober 2015 Episode 50 - Bagian 2

ellieve.com - Direstoran, Cihan sedang bersama Hazal. Hazal menunjukkan pada Cihan video saat dirinya terkena bola tenis waktu berlatih kemarin. Cihan meminta Hazal mematikannya dan melupakan semuanya karena Cihan akan ada disamping Hazal. Cihan menghubungi Yildirim dan meminta Yildirim mengurus semuanya. Hazal malu dan meskipun dihapus, semua orang sudah melihatnya. Cihan berusaha menghibur putrinya itu. Sedangkan ditempat lain, Gulseren sudah bersama Derya disebuah toko yang ingin disewa oleh Gulseren. Derya mengatakan kalau dia tidak bisa menyewa toko yang sangat besar dan mahal ini. Derya dan Gulseren sempat berdebat mengenai Gulseren yang mengajukan pinjaman di Bank dan juga pesanan pai yang bisa saja mereka tidak dapatkan lagi. Gulseren meyakinkan Derya kalau mereka tidak akan berhenti memesan, Derya tampak bingung namun Gulseren memberitahu semuanya pada Derya kalau cafe yang memesan pai itu adalah cafe milik Cihan. Barulah wajah Derya tersenyum dan mengikuti niat Gulseren menyewa toko itu.

Dipenjara,Keriman membanggakan dirinya kalau dia akan bebas dari tahanan ini. Semua penghuni penjara mengejek dan mengolok-olok Keriman yang terlalu pede untuk bisa keluar dan bebas dari tahanan. Keriman mengatakan kalau dia akan ke pengadilan dan segera bebas. Mereka semakin mengejek Keriman sambil bernyanyi-nyanyi.

Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 26 Oktober 2015 Episode 50 - Bagian 2

Dirumah malam itu, Ozan bersiap-siap pergi, dia meminjam mantel milik Bahtiar. Bahtiar memberikan mantel itu dengan bingung. Ozan lalu memberikan ponsel mahalnya pada Bahtiar dan meminta Emine menyimpannya dikamar Ozan. Bahtiar menanyakan apa Ozan keluar tanpa membawa ponselnya. Ozan mengeluarkan ponsel sederhananya dan mengatakan kalau dia akan memakai ponsel itu namun nomornya tetap yang lama. Ozan pun segera pergi. Tak lama, Ozan sudah tiba ditempat dimana resepsionis tadi menunggunya. Mereka pergi makan namun dia mengajak Ozan menikmati keindahan Istanbul tanpa mengeluarkan banyak biaya. Sepertinya wanita itu tidak menyukai orang kaya dan Ozan sudah pura-pura menjadi orang sederhana.

Gulseren dan Cansu melihat beberapa pekerja sedang menyiapkan spanduk dan kebutuhan lain di toko baru mereka. Dari jauh, Ozkan merekam saat-saat mereka semua sedang berdiri didepan toko baru mereka. Sedangkan Dilara dan Candan baru saja tiba disalah satu cafe milik mereka. Candan menyicipi pai yang ada disana dan sangat menyukainya. Canda pun memesan satu porsi pai, mereka langsung duduk. Lalu Ozkan tiba-tiba menghubungi Dilara, Dilara tidak mau menjawab telponnya, Ozkan mengirimi Dilara pesan video. Dilara langsung melihatnya dan mendapati penampakan toko pai baru milik Gulseren. Dilara langsung sadar kalau pai yang ada dicafe ini dipesan dari toko Gulseren. Dilara yang sangat emosi langsung berdiri dan melempar semua pai yang ada bahkan menghancurkan barang-barang itu. Semua pengunjung terkejut melihat tingkah Dilara, Candan meminta Dilara tenang. Dilara mengatakan pada pegawai disana kalau dia tidak mau pai itu ada dicafe ini lagi. Dilara lalu pergi disusul oleh Candan yang mengejarnya.

Pegawai cafe yang bertanggung jawab mengenai daftar menu itu langsung menghubungi Cihan dan menceritakan kejadian Dilara yang mengamuk. Cihan meminta dia tenang dan akan menyelesaikan masalahnya. Sedangkan ditoko, Derya merasa tidak percaya dengan keberhasilan mereka hingga berani menyewa toko sebesar itu.

Tak lama, Dilara sudah tiba dirumah dan menunjukkan video itu pada Rahmi. Dilara sangat kesal dan mengatakan kalau Cihan sudah berbagi semuanya dengan Gulseren. Rahmi juga menyesalkan perbuatan Cihan. Candan lalu mengatakan kalau Dilara terlalu gegabah dan tidak bisa mengendalikan dirinya. Candan memberitahu Dilara kalau dia tidak seharusnya melakukan semua itu didepan pengunjung dan pegawai. Candan menambahkan bisa saja ada yang merekam itu dan mengatakan kalau Dilara mengamuk karena cafe milik mantan suaminya memesan pai dari toko pacarnya. Rahmi juga mengatakan kalau Dilara seharusnya lebih tenang. Dilara lalu menanggapi kalau dia tidak tau harus bagaimana dan meminta saran apa dia harus meminum obat penenang dan obat stres bahkan menemui psikiater.

Ozan sedang bersama teman wanitanya itu. Mereka makan bersama dan mengobrol banyak hal. Lalu Ozan ditelpon oleh Cansu, Cansu mengatakan kalau dia mengirim gambar pada Ozan namun tidak bisa terkirim. Ozan bingung bagaimana mengatakannya didepan teman wanita yang disukainya itu. Ozan hanya mengatakan pada Cansu untuk bicara nanti karena dia sedang sibuk. Cansu pun  mengerti. Tak lama, Cansu mendapat pesan dari Ozan yang mengatakan kalau dia sedang jatuh cinta. Cansu tertawa senang dan Gulseren yang baru datang langsung mendengar kesenangan mengenai Ozan yang jatuh cinta.

Keesokan harinya, Keriman berjalan keluar dari kantor polisi bersama teman laki-lakinya yang sepertinya menyukainya itu. Keriman berterimakasih pada keponakan teman laki-lakinya yang merupakan pengacara yang membebaskan Keriman. Sedangkan ditempat lain, Gulseren dan Derya serta pegawainya sedang sibuk  dipembukaan toko baru mereka. Gulseren tampak sibuk, pengunjung sangat ramai berdatangan dan memesan makanan. Cansu pamit pada Gulseren untuk kesekolah karena dia akan ada ujian. Cansu meminta Gulseren menciumnya dulu, Cansu lalu mendoakan semoga usaha ibunya lancar.

Keriman berjalan dengan bingung karena tidak mempunyai uang sama sekali. Keriman lalu melihat ada papan tanda toko yang baru dibuka dan ada makanan gratis. Keriman masuk dan tanpa malu mengambil pai serta kue, lalu dia melihat Gulseren. Keriman mengatakan kalau Gulseren juga datang karena ada makanan gratis. Lalu ada orang yang memanggil nyonya pada Gulseren dan memesan teh. Keriman baru sadar kalau Gulseren yang memiliki toko itu, Gulseren langsung menarik tangan Keriman dan mengusirnya. Gulseren mengatakan kalau dia tidak mau Keriman datang lagi.

Dilara bicara dengan Cihan, Dilara mengatakan kalau Cihan lebih memilih Gulseren dibandingkan keluarganya sendiri. Dilara mengiba dan terlihat sedih didepan Cihan, namun Cihan tetap tidak bisa bertahan bersama Dilara tapi dia tetap memikirkan Dilara sebagai ibu dari anak-anaknya dan dia juga tidak mau membuat Dilara sedih. Sedangkan ditempat lain, Keriman pulang kerumahnya dan menemukan rumah sangat berantakan akibat Ozkan. Keriman memanas-manasi Ozkan kalau Gulseren sudah memiliki toko dan itu semua pasti karena Cihan.

Post a Comment