ellieve.com - Cerita di episode sebelumnya.... Polisi menunjukkan beberapa foto pelaku yang mereka miliki,
tak lama, Hazal melihat pelaku yang dilihatnya saat itu. Polisi menanyakan
keyakinan Hazal akan pelaku itu, Hazal meyakinkan dirinya kalau memang itu
pelaku malam itu. Lalu polisi pergi, Gulseren dan Cihan berbicara mengenai
baiknya dan bijaksananya Cihan membiarkan Cansu pergi ke rumah Dilara karena
jika mereka bersama, akan ada kesyirikan antara mereka berdua dengan keadaan
seperti ini.
Dilara dan Candan baru saja tiba didepan rumah Dilara,
Candan mengatakan akan datang malam ini, Cansu dan Dilara masuk kedalam
disambut oleh Ozan. Ozan memeluk Cansu dan menanyakan apa yang sebenarnya
terjadi pada Hazal. Dilara meminta mereka berdua masuk kedalam dan bicara
didalam. Dirumah Dilara sudah terdapat banyak penjaga keamanan untuk menjaga
keamanan dirumah. Sedangkan Ozkan diberitahu oleh tetangga mengenai Hazal yang
mengalami penembakan oleh penjahat bersama bos dari perusahaan property.
Solmaz merasa kehidupan mewahnya sudah kembali, dia bahkan
menjual semua baju-baju lamanya dengan harga murah pada seorang penadah.
Setelah wanita itu pulang, Alper menghampiri Solmaz dan menanyakan apa Solmaz
sudah menjualnya. Solmaz membenarkan dan mengatakan berapa uang yang dia dapat,
Alper langsung meminta uang itu dari Solmaz. Alper merasa yakin kalau dia bisa
bertindak sesuka hatinya karena Dilara sudah memberikan semua sahamnya pada
Alper. Solmaz sedikit ragu. Sedangkan ditempat lain, Candan sedang bicara
dengan pengacara Alper. Mereka ternyata sudah bekerja sama untuk mengawasi apa
saja yang dilakukan Alper dengan saham yang diberikan oleh Dilara.
Dirumah, Dilara dan Rahmi berbincang-bincang mengenai Cansu.
Emine sudah menyiapkan kamar untuk Cansu sementara. Lalu tiba-tiba Semal datang
mengatakan kalau Cansu ingin pergi. Diluar, Cansu meminta Bahtiar menyiapkan
mobil dan mengantarkannya ke klub berkuda. Bahtiar mengatakan kalau itu tidak
bisa karena Cihan meminta semua orang tinggal dirumah saja. Cansu tetap keras
ingin pergi lalu Dilara dan Rahmi menghampiri Cansu.
Dilara menanyakan mau kemana Cansu, Cansu menjawab dia harus
pergi karena dia tidak bisa tinggal dirumah lebih lama. Dilara melarang Cansu
pergi, Rahmi mengatakan Cansu tidak boleh keluar sebelum polisi menemukan
pelaku penembakan itu. Cansu membela diri karena yang dicari oleh penjahat itu
hanyalah Hazal bukan dirinya. Dilara marah dan menentang Cansu, dan jika Cansu
bersikeras pergi, Dilara yang akan mengantarnya. Jika tidak, Cansu tidak akan
boleh kemana-mana. Cansu pun menyerah, Dilara meminta Bahtiar menyiapkan mobil.
Bahtiar lalu memberitahu Dilara kalau Dilara juga tidak boleh keluar rumah dan
itu adalah perintah Cihan. Dilara terdiam dan terkejut dengan perkataan
Bahtiar.
Dilara memerintahkan Bahtiar untuk tetap mengambil mobil dan
menyiapkannya. Dilara tidak ingin diperintah oleh Cihan seperti itu karena itu
dia akan tetap keluar. Bahtiar memerintahkan pengawal untuk mengawal Dilara dan
Cansu. Didalam, saat ingin pergi, Cansu ketinggalan ponselnya dan mengambilnya
masuk. Dilara berjalan menunggu diluar, ternyata diluar sudah ada Ozkan yang
ingin menemuinya. Dilara meminta Ozkan pergi namun Ozkan tetap tidak mau. Dia
bahkan meminta untuk menemui Cansu, putri kandungnya. Ozkan menanyakan apa
Dilara sudah memberikan surat itu pada Cansu. Tanpa Dilara tau, Cansu mendengar
pembicaraan Dilara dan Ozkan.
Baca juga :
Cansu yang kesal pada Dilara berlari masuk kembali kedalam.
Setelah Ozkan diusir pergi, Dilara kembali masuk ke dalam menemui Cansu. Dilara
menanyakan apa Cansu tidak jadi pergi, Cansu mengatakan kalau dia sudah berubah
pikiran dan tidak ingin pergi. Dilara menanyakan apa ada tempat lain yang ingin
Cansu datangi. Cansu yang kesal menolak dan meminta Dilara tidak mengganggunya.
Ozkan kembali ke bengkel dengan kesal dan sempat beradu
mulut dengan temannya mengenai dimana dia bisa mendapatkan WI-FI. Sedangkan
ditempat lain, Gulseren sedang bicara ditelpon dengan Cihan. Gulseren
mengatakan kalau dia sudah tidak membutuhkan apa-apa lagi dan berterimakasih
lagi pada Cihan. Setelah bicara ditelpon dengan Gulseren, Hazal marah-marah dan
menghubungi pelayan dan bicara dengan kasar. Hazal meminta jus jeruk pesanannya
dan bicara dengan kasar. Gulseren lalu memperingatkan Hazal untuk tidak
bersikap kasar seperti itu pada pelayan. Dengan santai Hazal mengatakan hal
buruk tentang pelayan yang harus melayaninya. Gulseren mengatakan kalau Hazal
sudah berubah sejak tinggal dengan keluarga Dilara. Hazal bahkan tidak menganggap
Gulseren sebagai ibunya, dia tidak bersikap baik seperti saat dia membutuhkan
bantuan Gulseren sebelumnya.
Post a Comment