Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 23 Oktober 2015 Episode 47 - Bagian 1

Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 23 Oktober 2015 Episode 47 - Bagian 1

ellieve.com - Cerita di episode sebelumnya.... Polisi menunjukkan beberapa foto pelaku yang mereka miliki, tak lama, Hazal melihat pelaku yang dilihatnya saat itu. Polisi menanyakan keyakinan Hazal akan pelaku itu, Hazal meyakinkan dirinya kalau memang itu pelaku malam itu. Lalu polisi pergi, Gulseren dan Cihan berbicara mengenai baiknya dan bijaksananya Cihan membiarkan Cansu pergi ke rumah Dilara karena jika mereka bersama, akan ada kesyirikan antara mereka berdua dengan keadaan seperti ini.

Dilara dan Candan baru saja tiba didepan rumah Dilara, Candan mengatakan akan datang malam ini, Cansu dan Dilara masuk kedalam disambut oleh Ozan. Ozan memeluk Cansu dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Hazal. Dilara meminta mereka berdua masuk kedalam dan bicara didalam. Dirumah Dilara sudah terdapat banyak penjaga keamanan untuk menjaga keamanan dirumah. Sedangkan Ozkan diberitahu oleh tetangga mengenai Hazal yang mengalami penembakan oleh penjahat bersama bos dari perusahaan property. 

Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 23 Oktober 2015 Episode 47 - Bagian 1

Solmaz merasa kehidupan mewahnya sudah kembali, dia bahkan menjual semua baju-baju lamanya dengan harga murah pada seorang penadah. Setelah wanita itu pulang, Alper menghampiri Solmaz dan menanyakan apa Solmaz sudah menjualnya. Solmaz membenarkan dan mengatakan berapa uang yang dia dapat, Alper langsung meminta uang itu dari Solmaz. Alper merasa yakin kalau dia bisa bertindak sesuka hatinya karena Dilara sudah memberikan semua sahamnya pada Alper. Solmaz sedikit ragu. Sedangkan ditempat lain, Candan sedang bicara dengan pengacara Alper. Mereka ternyata sudah bekerja sama untuk mengawasi apa saja yang dilakukan Alper dengan saham yang diberikan oleh Dilara.

Dirumah, Dilara dan Rahmi berbincang-bincang mengenai Cansu. Emine sudah menyiapkan kamar untuk Cansu sementara. Lalu tiba-tiba Semal datang mengatakan kalau Cansu ingin pergi. Diluar, Cansu meminta Bahtiar menyiapkan mobil dan mengantarkannya ke klub berkuda. Bahtiar mengatakan kalau itu tidak bisa karena Cihan meminta semua orang tinggal dirumah saja. Cansu tetap keras ingin pergi lalu Dilara dan Rahmi menghampiri Cansu.

Dilara menanyakan mau kemana Cansu, Cansu menjawab dia harus pergi karena dia tidak bisa tinggal dirumah lebih lama. Dilara melarang Cansu pergi, Rahmi mengatakan Cansu tidak boleh keluar sebelum polisi menemukan pelaku penembakan itu. Cansu membela diri karena yang dicari oleh penjahat itu hanyalah Hazal bukan dirinya. Dilara marah dan menentang Cansu, dan jika Cansu bersikeras pergi, Dilara yang akan mengantarnya. Jika tidak, Cansu tidak akan boleh kemana-mana. Cansu pun menyerah, Dilara meminta Bahtiar menyiapkan mobil. Bahtiar lalu memberitahu Dilara kalau Dilara juga tidak boleh keluar rumah dan itu adalah perintah Cihan. Dilara terdiam dan terkejut dengan perkataan Bahtiar.

Dilara memerintahkan Bahtiar untuk tetap mengambil mobil dan menyiapkannya. Dilara tidak ingin diperintah oleh Cihan seperti itu karena itu dia akan tetap keluar. Bahtiar memerintahkan pengawal untuk mengawal Dilara dan Cansu. Didalam, saat ingin pergi, Cansu ketinggalan ponselnya dan mengambilnya masuk. Dilara berjalan menunggu diluar, ternyata diluar sudah ada Ozkan yang ingin menemuinya. Dilara meminta Ozkan pergi namun Ozkan tetap tidak mau. Dia bahkan meminta untuk menemui Cansu, putri kandungnya. Ozkan menanyakan apa Dilara sudah memberikan surat itu pada Cansu. Tanpa Dilara tau, Cansu mendengar pembicaraan Dilara dan Ozkan.

Baca juga :
Cansu yang kesal pada Dilara berlari masuk kembali kedalam. Setelah Ozkan diusir pergi, Dilara kembali masuk ke dalam menemui Cansu. Dilara menanyakan apa Cansu tidak jadi pergi, Cansu mengatakan kalau dia sudah berubah pikiran dan tidak ingin pergi. Dilara menanyakan apa ada tempat lain yang ingin Cansu datangi. Cansu yang kesal menolak dan meminta Dilara tidak mengganggunya.


Ozkan kembali ke bengkel dengan kesal dan sempat beradu mulut dengan temannya mengenai dimana dia bisa mendapatkan WI-FI. Sedangkan ditempat lain, Gulseren sedang bicara ditelpon dengan Cihan. Gulseren mengatakan kalau dia sudah tidak membutuhkan apa-apa lagi dan berterimakasih lagi pada Cihan. Setelah bicara ditelpon dengan Gulseren, Hazal marah-marah dan menghubungi pelayan dan bicara dengan kasar. Hazal meminta jus jeruk pesanannya dan bicara dengan kasar. Gulseren lalu memperingatkan Hazal untuk tidak bersikap kasar seperti itu pada pelayan. Dengan santai Hazal mengatakan hal buruk tentang pelayan yang harus melayaninya. Gulseren mengatakan kalau Hazal sudah berubah sejak tinggal dengan keluarga Dilara. Hazal bahkan tidak menganggap Gulseren sebagai ibunya, dia tidak bersikap baik seperti saat dia membutuhkan bantuan Gulseren sebelumnya. 

Post a Comment