ellieve.com - Ditempat lain, Ozan sedang bersama Cihan memasuki showroom
mobil. Cihan menanyakan apa Ozan menyukai mobil-mobil yang ada disini, lalu
seorang pegawai datang memberikan kunci dan mengatakan kalau semuanya sudah
siap. Ozan tersenyum bahagia, Cihan lalu memberikan hadiah mobil untuk Ozan
karena dia sudah berjanji pada Ozan. Ozan sangat senang namun Cihan tetap
mengingatkan Ozan untuk belajar menyetir terlebih dahulu dan memiliki SIM. Cihan lalu memberikan kunci
dan meminta Ozan masuk.
Ozan mengendarai mobilnya bersama Cihan dan mereka berbincang dengan hangat
antara ayah dan anak. Mereka membicarakan mengenai pesta kejutan yang akan
diberikan oleh Dilara pada Ozan. Cihan yakin Dilara pasti memberikan kejutan
yang sangat bagus. Ozan lalu menanyakan apa Cansu akan datang. Cihan
membenarkan bahwa Cansu pasti datang.
Dirumah, Gulseren dan Cansu sedang bersiap-siap. Cansu
mengenakan pakaian dan bersiap-siap untuk pergi ke pesta ulang tahun Ozan. Tak
lama, Cihan pun datang menjemput Cansu. Cihan memuji Cansu yang terlihat sangat
cantik. Gulseren menawarkan minum namun Cihan bilang mereka harus cepat pergi
ke pesta. Cihan pergi bersama Cansu, tak lupa Cihan mengingatkan pengawal untuk
tetap mengawasi rumah sementara dia pergi. Setelah Cihan pergi, Ozkan muncul
dari balik pohon. Ozkan diam-diam mencoba untuk masuk ke dalam rumah Gulseren.
Dipesta, Hazal sedang bersiap-siap dengan gaunnya yang super
berlebihan. Hazal terlihat glamour dengan gaunnya. Ozan sedang dalam perjalanan
bersama teman-temannya dengan mobil baru miliknya saat Dilara menghubungi
dirinya. Dilara pergi bersama Hazal menuju tempat pesta. Disana, semua orang
mengatakan kalau Hazal sangat mirip dengan Dilara. Hazal pun menjadi sangat
senang.
Cihan dan Cansu baru saja tiba, Cansu disambut oleh Dilara
yang memuji kecantikannya. Cihan mencium Hazal. Lalu Hazal menghampiri Cansu
dan menanyakan apa hadiah yang diberikan Cansu pada Ozan. Hazal menghina Cansu
karena pastinya dia tidak bisa membeli hadiah mahal untuk Ozan. Cansu
menanggapi dengan sinis dan mengatakan kalau Hazal akan melihatnya saat Ozan
membuka hadiah itu. Cansu pun segera pergi meninggalkan Hazal.
Dirumah, Gulseren sedang bicara ditelpon dengan Derya.
Gulseren memberitahu kalau dia sendiri dirumah karena Cansu sedang pergi ke
pesta kakaknya. Derya takut Cansu akan diyakinkan oleh Dilara kembali
kerumahnya dan akan meninggalkan Gulseren. Gulseren yakin kalau Cansu sangat
bahagia tinggal bersamanya.
Dipesta, Cansu pertama kali memberikan ucapan pada Ozan dan
hadiah untuk Ozan. Lalu Dilara juga memberikan ucapan disusul oleh Hazal yang
terlihat senang. Ozan tidak menanggapi dengan wajah senang atas hadiah dari
Hazal, dia hanya menanggapi dengan dingin dan tidak membuka hadiahnya. Seyda
dan yang lain juga mengucapkan selamat pada Ozan. Lalu Cansu memberikan
hadiahnya pada Ozan, saat itu juga Ozan langsung membuka hadiah dari Cansu.
Bahkan Ozan menunjukkan pada semua orang hadiah yang sangat bagus dari gadis
paling cantik yang sangat disayanginya. Cansu pun tersenyum malu, Ozan memeluk
Cansu dengan sangat bahagia sedangkan Hazal semakin kesal hatinya pada Ozan dan
Cansu. Cihan muncul dengan memainkan drum sebentar dan mengumumkan akan ada
penampilan dari band yang sangat terkenal.
Dirumah Gulseren, Ozkan menunggu Keriman datang. Saat
Keriman datang, dia langsung menyuruh Keriman masuk untuk membujuk Gulseren
menerimanya masuk. Keriman masuk dan membawa obat, dia mengetuk pintu. Gulseren
membuka pintu dan marah saat ada Keriman. Awalnya Gulseren tidak mau menerima
Keriman masuk namun Keriman berakting kalau dia sedang sakit parah dan meminta
maaf pada Gulseren. Gulseren yang baik, luluh hatinya dan membawa Keriman
masuk. Entah apa yang direncanakannya dengan Ozkan masuk ke rumah Gulseren.
Dipesta, Alper dan Solmaz tiba, Dilara menyambut mereka
namun dia mengatakan kalau ini hanya ujian sementara. Cihan melihat itu dan marah karena dia yakin
Dilara punya maksud tertentu mengundang Alper dan Solmaz.
Sedangkan dirumah, Gulseren sedang menyiapkan teh untuk
Keriman lalu menanyakan dimana Keriman berobat. Keriman salah menyebutkan
lokasi sebuah rumah sakit membuat Gulseren curiga. Gulseren lalu berjalan ke
arah Keriman dan menanyakan apa tujuan Keriman sebenarnya datang kerumahnya.
Tanpa Gulseren ketahui, Ozkan sudah masuk kedalam karena sebelumnya Keriman
sudah memberikan ganjal pada pintu agar pintu rumah Gulseren tidak terkunci.
Ozkan diam-diam berjalan dibelakang Gulseren dan saat Gulseren berjalan, Ozkan
langsung memukul Gulseren dari belakang hingga Gulseren jatuh tersungkur
dilantai.
Dipesta, Cihan merasa cemas dan mencoba menghubungi ponsel
Gulseren namun saat itu Gulseren sudah pingsan. Keriman panik lalu Ozkan
menyuruh Keriman pergi dan memberikan uang. Keriman melihat kalung milik Cansu
lalu mengambilnya dan pergi. Ozkan merasa menang karena Gulseren sudah pingsan.
Dipesta, Cihan merasa cemas lalu segera pergi mendatangi Gulseren dirumahnya.
Cihan segera mengendarai mobilnya menuju rumah Gulseren.
Dirumah Gulseren, Ozkan yang gila menidurkan Gulseren
disofa. Ozkan berbicara mengenang masa lalunya dengan Gulseren, dia terlihat
seperti orang yang tidak waras. Tepat saat itu, diluar, Cian baru saja tiba.
Cihan melihat keadaan rumah sedikit aneh, Cihan berjalan masuk kedalam,
sedangkan didalam, Ozkan sedang berusaha ingin melakukan sesuatu pada Gulseren
yang masih pingsan. Cihan mengetuk pintu dan memanggil-manggil Gulseren membuat
Ozkan terkejut. Cihan berputar ke samping dan melihat penjaga Gulseren pingsan.
Dia melepaskan ikatan penjaga Gulseren dan segera memecahkan kaca. Saat Cihan
masuk, saat itu juga Ozkan kabur. Cihan mendapati Gulseren pingsan disofa dan
tak sadarkan diri.
Dipesta, Ozkan dan Cansu tengah asyik menyanyi bersama band
kesukaan Ozan. Ozan main drum sedangkan Cansu menari bersama penyanyi. Hazal
sangat kesal melihat pemandangan itu, bukannya dia yang berada diatas panggung
namun Cansu. Sedangkan Cihan segera membawa Gulseren kerumah sakit dengan
mobilnya.
Post a Comment