ellieve.com - Ozkan sedang bersama temannya di sebuah restoran sambil
minum-minum. Sedangkan dirumah, Hazal berada dikamarnya sambil main handphone.
Lalu terdengar suara Dilara yang memanggilnya menanyakan apakah Hazal sudah
mengerjakan PR nya atau belum. Hazal dengan cepat mengambil buku dan pura-pura
tertidur sambil memeluk bukunya. Dilara yang melihat Hazal tertidur segera
menyelimuti Hazal dan pergi. Setelah Dilara pergi, Hazal mengomel kenapa dia
harus mengerjakan PR. Lalu ponselnya berdering, Gulseren yang menghubunginya.
Hazal tidak menjawab telpon dari Gulseren dan malah mematikannya. Gulseren
dirumahnya merasa sangat sedih.
Ozkan dan temannya masih membicarakan mengenai Dilara yang
memberikannya cek dan kecantikan Dilara. Ozkan memuji-muji betapa anggun dan
cantiknya Dilara. Saat Ozkan ingin membayar makanan, temannya melihat uang
Ozkan sangat banyak, mereka pun bernyanyi sambil berteriak membuat pengunjung
lain merasa terganggu dan menegurnya. Ozkan tidak senang dan ingin menantang
orang itu, kericuhan pun terjadi, Ozkan dan temannya dilempar keluar dari
restoran itu.
Tak lama, Ozkan pun pulang kerumah dalam keadaan mabuk.
Keriman yang melihat Ozkan sangat terkejut karena Ozkan yang sebelumnya
dipenjara kini sudah bebas. Ozkan marah pada Keriman karena tidak menyambutnya.
Ozkan segera kekamar mandi karena merasa mual. Setelah selesai dari kamar
mandi, Ozkan pun keluar lalu menunjukkan uang yang dia miliki pada Keriman
membuat Keriman terkejut. Keriman pun sontak berubah menjadi sangat baik pada
Ozkan. Ozkan yang masih sedikit mabuk mulai melemparkan uang lembar demi lembar
dan Keriman pun menangkapnya sambil menari-nari atas permintaan Ozkan.
Dirumah, Gulseren menatap Cansu yang sudah tertidur di kamarnya.
Gulseren lalu membereskan barang-barang milik Cansu yang masih berserakan
ditempat tidur. Setelah selesai, Gulseren berjalan menuju kamarnya dan
memandangi foto Hazal, Gulseren merasa sangat merindukan Hazal.
Keesokan harinya, Cihan datang menjemput Gulseren. Gulseren
mengatakan kalau dia tidak jadi pergi ke persidangan karena jadwalnya salah dan
mengatakan kalau dia akan pergi ke toko kue Derya. Cihan merasa curiga lalu sambil
menunggu Gulseren menutup gerbang rumahnya, Cihan menyempatkan untuk mengirim
sebuah pesan pada Yildirim untuk mencari tau kapan jadwal persidangan Gulseren
sebenarnya.
Ozkan sedang berada dikantor paman Candan, dia terlihat
berbeda dengan mengenakan setelan jas. Candan yang sebelumnya memuji Ozkan
didepan Dilara merasa senang melihat penampilan Ozkan saat ini. Sedangkan ditengah
perjalanan, Cihan dan Gulseren membahas mengenai persidangan Gulseren dan Ozkan.
Yildirim menghubungi Cihan dan memberitahu tentang sidang perceraian Gulseren
yang dilaksanakan hari itu. Gulseren yang mendengar hal itu terkejut, mereka
segera pergi menuju ke tempat persidangan.
Di perngadilan, Candan sudah bersama Ozkan, mereka menunggu
pengacara Gulseren datang. Beberapa saat kemudian, mereka diberitahu persidangan
Gulseren dan Ozkan akan segera dimulai. Hakim lalu bertanya pada pengacara
Gulseren mengapa Gulseren tidak hadir. Pengacaranya memberitahu hakim kalau
Gulseren mengirimkan petisi untuk membatalkan gugatan cerainya pada Ozkan. Tak
lama, tanpa di duga Gulseren datang keruang sidang bersama Yildirim yang
mendampinginya sebagai pengacara. Candan terkejut, Yildirim lalu memberikan
penjelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Candan mencoba membela diri
pada Hakim namun hakim meminta Candan diam dan bertanya langsung pada Gulseren.
Gulseren menjelaskan semuanya tentang Ozkan dan tuntutan
cerainya. Gulseren menegaskan kalau dia ditipu oleh pengacaranya memberitahu
jadwal persidangan yang salah padanya. Pengacara Gulseren membela diri namun
Gulseren kembali bicara. Gulseren menegaskan pada hakim bahwa dia tetap
menuntut perceraian dengan Ozkan yang sudah sepuluh tahun meninggalkannya
begitu saja dan ternyata dia dipenjara di Jerman. Ozkan terlihat sangat kesal
sedangkan Yildirim maju memberikan bukti mengenai dipenjaranya Ozkan pada
hakim. Gulseren juga mengatakan kalau kemarin Ozkan juga sempat dipenjara namun
dia tidak tau kenapa Ozkan tiba-tiba bebas. Hakim menerima berkas tersebut dan
mengatakan kalau sidang ditunda hingga bulan depan.
Setelah sidang selesai, Gulseren berjalan keluar dan berterimakasih
pada Yildirim. Yildirim yang melihat Candan segera mendekati Candan. Yildirim
marah pada Candan yang bersikap seperti itu bahkan melakukan cara rendahan
untuk memenangkan kasus. Candan kesal dan mengakui kalau dia memang seperti
itu. Sedangkan Ozkan mendekati Gulseren, Ozkan menuntut Gulseren membatalkan
gugatannya. Ozkan bahkan mengancam Gulseren tidak akan semudah itu lepas
darinya jika bukan dia yang lebih dulu mengakhirinya. Gulseren sangat marah dan
kesal, dia menolak untuk bicara dengan Ozkan lalu berjalan pergi begitu saja
meninggalkan Ozkan.
Post a Comment