Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 06 Oktober 2015 Episode 30 - Bagian 2

Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 06 Oktober 2015 Episode 30 - Bagian 2

ellieve.com - Dirumah, Keriman meminta Ozkan melupakan Gulseren dan menjalankan rencananya untuk mendapatkan uang dari Dilara. Ozkan menolak dan mengatakan kalau Gulseren memang pantas marah padanya namun dia akan terus berusaha mendapatkan hatinya Gulseren lagi dan mengatakan kalau dia sangat mencintai Gulseren. Ozkan bahkan berencana untuk mengusir Keriman dari rumah ini setelah Hazal kembali bersama mereka. Ozkan kesal karena Keriman mengganggunya, Ozkan lalu pergi. Setelah Ozkan pergi, Cansu tiba dirumah Keriman dan menanyakan apa ibunya ada. Keriman menjawab kalau Gulseren tidak dirumah, Cansu segera pergi dari rumah Keriman.

Dilara membangunkan Rahmi dan meminta Rahmi pulang dan beristirahat sedangkan Dilara akan tetap dirumah sakit menunggui Cihan. Rahmi berpamitan pada Cihan lalu perawat datang mengantarkan sup. Dilara membantu Cihan untuk duduk agar bisa memakan supnya. Tiba-tiba Solmaz menghubungi Dilara namun Dilara tidak menjawab telpon Solmaz. Sedangkan ditempat lain, Alper masih diinterogasi oleh polisi mengenai masalah Alper dan Cihan di perusahaan mereka. Alper berpura-pura tidak tau apa-apa mengenai masalah penembakan Cihan, polisi mendesak dan mengatakan kalau saat Cihan sadar, mereka akan mendapatkan kesaksian dari Cihan.

Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 06 Oktober 2015 Episode 30 - Bagian 2

Dirumah sakit, Yaldimir baru saja tiba dan menyapa Dilara serta Cihan. Dilara berjalan ke ruangan sebelah, Cihan bicara dengan Yaldimir dengan berbisik-bisik. Cihan meminta Yaldimir menghapus rekaman kamera di depan restoran. Entah apa maksud Cihan sebenarnya, jika menghapus rekaman itu maka tidak ada bukti kalau Alper lah yang menembak Cihan. Yaldimir mengatakan pada Cihan jika dia sudah lebih kuat, polisi menunggu diluar untuk mendengar kesaksian Cihan. Saat ditanya apa Cihan melihat pelaku penembakan, Cihan membenarkannya namun dia menjawab kalau dia tidak mengenali siapa pelaku itu karena dia tidak mengenal orang itu, dan mungkin saja orang itu pecandu narkoba dan perampok. Cihan juga membantah jika Alper lah yang menembak Cihan dan dia juga membela Alper adalah rekan bisnisnya. Polisi mencatat semua kesaksian Cihan untuk penyelesaian masalahnya.

Cansu akhirnya bisa menghubungi Gulseren dan sangat lega mendengar suara ibunya baik-baik saja. Cansu juga memberitahu Gulseren kalau ayahnya baik-baik saja dan minta maaf atas kejadian dirumah sakit. Dirumah Dilara, Rahmi baru saja tiba, Sema menanyakan bagaimana kondisi Cihan sedangkan Hazal menanyakan apa makanan yang dimasak oleh Sema. Rahmi marah karena Hazal tidak memikirkan ayahnya malah sibuk dengan makanan. Rahmi berjalan menemui Ozan diruangan santai. Ozan menanyakan bagaimana keadaan ayahnya lalu tiba-tiba Cansu datang dengan wajah panik. Cansu menanyakan keadaan ayahnya dan ingin menelpon ayahnya lalu Hazal tiba-tiba datang menangis dan mengeluh semua orang menyalahkannya atas apa yang terjadi. Hazal pergi, Cansu ingin mengejar namun dicegah oleh Rahmi.

Saat makan malam pun, Ozan dan Cansu berdebat karena Cansu membela Hazal yang tidak ingin turun untuk makan. Cansu marah karena Ozan bersikap buruk pada Hazal sedangkan Ozan kesal karena Cansu terlalu baik dan menyayangi Hazal padahal Hazal berniat ingin mengusir Cansu. Cansu bertanya kenapa Ozan bersikap seperti itu pada Hazal, Ozan mengatakan mungkin Hazal melakukan kesalahan karena ada sesuatu yang dia curigai. Cansu meminta penjelasan maksud Ozan namun Ozan tidak mau menjelaskan. Rahmi meminta mereka berhenti, Rahmi mengatakan kalau Cansu terlalu memanjakan Hazal sedangkan Ozan terlalu menunjukkan ketidaksayangannya pada Hazal. Ozan balik bertanya pada Rahmi apa kakeknya itu menyayangi Hazal. Rahmi lantas langsung membantah kalau dia tidak menyayangi Hazal namun dia harus menerima anak itu tinggal dirumah ini karena Dilara menginginkannya. Rahmi meminta Emine memanggilkan Hazal untuk bicara dengannya.

Saat Hazal menemui Rahmi diruang makan, Rahmi meminta Hazal mengerti dia dan meminta Hazal tidak salah paham dengan sikapnya. Rahmi mengakui kalau dia pemarah karena Hazal melakukan kesalahan, lalu Rahmi berdiri memeluk Hazal dan berkata kalau dia menyayangi Hazal. Rahmi sebentar memeluk Hazal langsung meminta Hazal berpelukan dengan Ozan. Ozan mengikuti saja permainan kakeknya itu untuk pura-pura bilang menyayangi Hazal. Sedangkan Cansu yang sangat baik hatinya tidak pernah percaya Hazal memiliki niat buruk padanya.

Alper akhirnya dibebaskan oleh polisi dan pulang kerumahnya. Alper disambut oleh Solmaz yang memeluknya. Solmaz mengajak Alper duduk dan menanyakan kenapa dia bisa dibebaskan. Alper yakin Cihan lah yang memberikan kesaksian bahwa bukan Alper yang menembak Cihan. Solmaz merasa tidak percaya dan mengatakan bahwa Cihan pastilah punya rencana lain untuk Alper. Solmaz meminta Alper mulai sekarang berhati-hati dengan tindakannya.


Dirumah sakit, Dilara meminta Cihan ke kantor polisi untuk mengidentifikasi siapa penembak Cihan. Cihan lalu mengatakan kalau Alper lah yang menembaknya. Dilara menanyakan kenapa Cihan tidak memberitahu polisi. Cihan berkata dia tidak bisa mengatakan kalau istrinya memiliki adik tiri, dan adik tirinya lah yang menembak Cihan karena ingin meminta warisan yang dikuasai oleh istrinya seorang. Dilara berterimakasih karena Cihan memikirkan dirinya. Cihan lalu mengatakan kalau itu semua bukan hanya karena Dilara tapi karena anak-anaknya. Cihan mengatakan kalau dia tidak peduli dengan harta dan kekayaan bahkan kekuasaan, yang dia inginkan hanyalah cinta yang tidak pernah dia dapatkan dari Dilara selama ini. Cihan meminta Dilara keluar meninggalkannya sendirian. Setelah Dilara pergi, kondisi Cihan semakin memburuk, para dokter dan perawat segera berusaha menyelamatkan Cihan.

Post a Comment