ellieve.com - Dirumah, Keriman meminta Ozkan melupakan Gulseren dan
menjalankan rencananya untuk mendapatkan uang dari Dilara. Ozkan menolak dan
mengatakan kalau Gulseren memang pantas marah padanya namun dia akan terus
berusaha mendapatkan hatinya Gulseren lagi dan mengatakan kalau dia sangat
mencintai Gulseren. Ozkan bahkan berencana untuk mengusir Keriman dari rumah
ini setelah Hazal kembali bersama mereka. Ozkan kesal karena Keriman mengganggunya,
Ozkan lalu pergi. Setelah Ozkan pergi, Cansu tiba dirumah Keriman dan
menanyakan apa ibunya ada. Keriman menjawab kalau Gulseren tidak dirumah, Cansu
segera pergi dari rumah Keriman.
Dilara membangunkan Rahmi dan meminta Rahmi pulang dan
beristirahat sedangkan Dilara akan tetap dirumah sakit menunggui Cihan. Rahmi
berpamitan pada Cihan lalu perawat datang mengantarkan sup. Dilara membantu
Cihan untuk duduk agar bisa memakan supnya. Tiba-tiba Solmaz menghubungi Dilara
namun Dilara tidak menjawab telpon Solmaz. Sedangkan ditempat lain, Alper masih
diinterogasi oleh polisi mengenai masalah Alper dan Cihan di perusahaan mereka.
Alper berpura-pura tidak tau apa-apa mengenai masalah penembakan Cihan, polisi
mendesak dan mengatakan kalau saat Cihan sadar, mereka akan mendapatkan
kesaksian dari Cihan.
Dirumah sakit, Yaldimir baru saja tiba dan menyapa Dilara serta
Cihan. Dilara berjalan ke ruangan sebelah, Cihan bicara dengan Yaldimir dengan
berbisik-bisik. Cihan meminta Yaldimir menghapus rekaman kamera di depan
restoran. Entah apa maksud Cihan sebenarnya, jika menghapus rekaman itu maka
tidak ada bukti kalau Alper lah yang menembak Cihan. Yaldimir mengatakan pada
Cihan jika dia sudah lebih kuat, polisi menunggu diluar untuk mendengar
kesaksian Cihan. Saat ditanya apa Cihan melihat pelaku penembakan, Cihan membenarkannya
namun dia menjawab kalau dia tidak mengenali siapa pelaku itu karena dia tidak
mengenal orang itu, dan mungkin saja orang itu pecandu narkoba dan perampok.
Cihan juga membantah jika Alper lah yang menembak Cihan dan dia juga membela
Alper adalah rekan bisnisnya. Polisi mencatat semua kesaksian Cihan untuk
penyelesaian masalahnya.
Cansu akhirnya bisa menghubungi Gulseren dan sangat lega
mendengar suara ibunya baik-baik saja. Cansu juga memberitahu Gulseren kalau
ayahnya baik-baik saja dan minta maaf atas kejadian dirumah sakit. Dirumah Dilara,
Rahmi baru saja tiba, Sema menanyakan bagaimana kondisi Cihan sedangkan Hazal
menanyakan apa makanan yang dimasak oleh Sema. Rahmi marah karena Hazal tidak
memikirkan ayahnya malah sibuk dengan makanan. Rahmi berjalan menemui Ozan
diruangan santai. Ozan menanyakan bagaimana keadaan ayahnya lalu tiba-tiba
Cansu datang dengan wajah panik. Cansu menanyakan keadaan ayahnya dan ingin
menelpon ayahnya lalu Hazal tiba-tiba datang menangis dan mengeluh semua orang
menyalahkannya atas apa yang terjadi. Hazal pergi, Cansu ingin mengejar namun
dicegah oleh Rahmi.
Saat makan malam pun, Ozan dan Cansu berdebat karena Cansu
membela Hazal yang tidak ingin turun untuk makan. Cansu marah karena Ozan
bersikap buruk pada Hazal sedangkan Ozan kesal karena Cansu terlalu baik dan
menyayangi Hazal padahal Hazal berniat ingin mengusir Cansu. Cansu bertanya
kenapa Ozan bersikap seperti itu pada Hazal, Ozan mengatakan mungkin Hazal
melakukan kesalahan karena ada sesuatu yang dia curigai. Cansu meminta
penjelasan maksud Ozan namun Ozan tidak mau menjelaskan. Rahmi meminta mereka
berhenti, Rahmi mengatakan kalau Cansu terlalu memanjakan Hazal sedangkan Ozan
terlalu menunjukkan ketidaksayangannya pada Hazal. Ozan balik bertanya pada
Rahmi apa kakeknya itu menyayangi Hazal. Rahmi lantas langsung membantah kalau
dia tidak menyayangi Hazal namun dia harus menerima anak itu tinggal dirumah
ini karena Dilara menginginkannya. Rahmi meminta Emine memanggilkan Hazal untuk
bicara dengannya.
Saat Hazal menemui Rahmi diruang makan, Rahmi meminta Hazal
mengerti dia dan meminta Hazal tidak salah paham dengan sikapnya. Rahmi
mengakui kalau dia pemarah karena Hazal melakukan kesalahan, lalu Rahmi berdiri
memeluk Hazal dan berkata kalau dia menyayangi Hazal. Rahmi sebentar memeluk
Hazal langsung meminta Hazal berpelukan dengan Ozan. Ozan mengikuti saja
permainan kakeknya itu untuk pura-pura bilang menyayangi Hazal. Sedangkan Cansu
yang sangat baik hatinya tidak pernah percaya Hazal memiliki niat buruk
padanya.
Alper akhirnya dibebaskan oleh polisi dan pulang kerumahnya.
Alper disambut oleh Solmaz yang memeluknya. Solmaz mengajak Alper duduk dan
menanyakan kenapa dia bisa dibebaskan. Alper yakin Cihan lah yang memberikan
kesaksian bahwa bukan Alper yang menembak Cihan. Solmaz merasa tidak percaya
dan mengatakan bahwa Cihan pastilah punya rencana lain untuk Alper. Solmaz
meminta Alper mulai sekarang berhati-hati dengan tindakannya.
Dirumah sakit, Dilara meminta Cihan ke kantor polisi untuk
mengidentifikasi siapa penembak Cihan. Cihan lalu mengatakan kalau Alper lah
yang menembaknya. Dilara menanyakan kenapa Cihan tidak memberitahu polisi.
Cihan berkata dia tidak bisa mengatakan kalau istrinya memiliki adik tiri, dan
adik tirinya lah yang menembak Cihan karena ingin meminta warisan yang dikuasai
oleh istrinya seorang. Dilara berterimakasih karena Cihan memikirkan dirinya.
Cihan lalu mengatakan kalau itu semua bukan hanya karena Dilara tapi karena
anak-anaknya. Cihan mengatakan kalau dia tidak peduli dengan harta dan kekayaan
bahkan kekuasaan, yang dia inginkan hanyalah cinta yang tidak pernah dia
dapatkan dari Dilara selama ini. Cihan meminta Dilara keluar meninggalkannya
sendirian. Setelah Dilara pergi, kondisi Cihan semakin memburuk, para dokter
dan perawat segera berusaha menyelamatkan Cihan.
Post a Comment