ellieve.com - Cerita di episode sebelumnya.... Saat Hazal menemui Rahmi diruang makan, Rahmi meminta Hazal
mengerti dia dan meminta Hazal tidak salah paham dengan sikapnya. Rahmi
mengakui kalau dia pemarah karena Hazal melakukan kesalahan, lalu Rahmi berdiri
memeluk Hazal dan berkata kalau dia menyayangi Hazal. Rahmi sebentar memeluk
Hazal langsung meminta Hazal berpelukan dengan Ozan. Ozan mengikuti saja
permainan kakeknya itu untuk pura-pura bilang menyayangi Hazal. Sedangkan Cansu
yang sangat baik hatinya tidak pernah percaya Hazal memiliki niat buruk
padanya.
Dirumah sakit, Dilara meminta Cihan ke kantor polisi untuk mengidentifikasi siapa penembak Cihan. Cihan lalu mengatakan kalau Alper lah yang menembaknya. Dilara menanyakan kenapa Cihan tidak memberitahu polisi. Cihan berkata dia tidak bisa mengatakan kalau istrinya memiliki adik tiri, dan adik tirinya lah yang menembak Cihan karena ingin meminta warisan yang dikuasai oleh istrinya seorang. Dilara berterimakasih karena Cihan memikirkan dirinya. Cihan lalu mengatakan kalau itu semua bukan hanya karena Dilara tapi karena anak-anaknya. Cihan mengatakan kalau dia tidak peduli dengan harta dan kekayaan bahkan kekuasaan, yang dia inginkan hanyalah cinta yang tidak pernah dia dapatkan dari Dilara selama ini. Cihan meminta Dilara keluar meninggalkannya sendirian. Setelah Dilara pergi, kondisi Cihan semakin memburuk, para dokter dan perawat segera berusaha menyelamatkan Cihan.
Alper akhirnya dibebaskan oleh polisi dan pulang kerumahnya.
Alper disambut oleh Solmaz yang memeluknya. Solmaz mengajak Alper duduk dan
menanyakan kenapa dia bisa dibebaskan. Alper yakin Cihan lah yang memberikan
kesaksian bahwa bukan Alper yang menembak Cihan. Solmaz merasa tidak percaya
dan mengatakan bahwa Cihan pastilah punya rencana lain untuk Alper. Solmaz
meminta Alper mulai sekarang berhati-hati dengan tindakannya.
Dirumah sakit, Dilara meminta Cihan ke kantor polisi untuk mengidentifikasi siapa penembak Cihan. Cihan lalu mengatakan kalau Alper lah yang menembaknya. Dilara menanyakan kenapa Cihan tidak memberitahu polisi. Cihan berkata dia tidak bisa mengatakan kalau istrinya memiliki adik tiri, dan adik tirinya lah yang menembak Cihan karena ingin meminta warisan yang dikuasai oleh istrinya seorang. Dilara berterimakasih karena Cihan memikirkan dirinya. Cihan lalu mengatakan kalau itu semua bukan hanya karena Dilara tapi karena anak-anaknya. Cihan mengatakan kalau dia tidak peduli dengan harta dan kekayaan bahkan kekuasaan, yang dia inginkan hanyalah cinta yang tidak pernah dia dapatkan dari Dilara selama ini. Cihan meminta Dilara keluar meninggalkannya sendirian. Setelah Dilara pergi, kondisi Cihan semakin memburuk, para dokter dan perawat segera berusaha menyelamatkan Cihan.
Dikantornya, Gulseren dipanggil keruangan direktur
perusahaan. Gulseren sudah yakin dari awal dia akan dipecat dan dia sudah siap
mentalnya saat dipanggil oleh direktur. Direktur itu berbasa-basi menyampaikan
permintaan maafnya, lalu saat dia ingin menjelaskan kinerja Gulseren, Gulseren
sudah duluan memotong perkataan direktur itu dan mengatakan kalau dia sudah tau
kalau dia akan dipecat namun bagaimana dengan uang yang sebelumnya dia pinjam.
Direktur itu mengatakan kalau uang itu dianggap sebagai uang kompensasi dari
perusahaan untuk Gulseren. Gulseren pun pergi dari ruangan direkturnya setelah
berterimakasih.
Setelah Gulseren meninggalkan kantornya, semua karyawan yang
tidak suka pada Gulseren mulai tertawa senang karena Gulseren akhirnya dipecat
oleh direktur perusahaan. Merek mengetahui kalau Gulseren masuk bekerja
dikantor itu hanya karena ada yang menelpon direktur meminta Gulseren diterima
bekerja, itu semua membuat seluruh karyawan membenci Gulseren.
Baca juga :
Cihan diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah dokter
memeriksa kondisi Cihan yang sudah membaik. Cihan kembali kerumah Dilara dan
sedang bersama Cansu pagi itu diruang santai. Pembantu menyiapkan sarapan untuk
Cihan, Cansu memaksa Cihan memakan sup itu. Cihan awalnya tidak mau namun Cansu
memaksa ayahnya itu. Ponsel Dilara berdering, Dilara pergi menjauh untuk
menjawab telponnya. Ternyata yang menghubungi Dilara adalah Candan yang
memberitahu kalau rencana mereka berhasil, pihak perusahaan dimana Gulseren
bekerja sudah memecat Gulseren namun dia sebelumnya meminjam uang jadi
perusahaan terpaksa memberikan uang tersebut sebagai kompensasi untuk Gulseren.
Dilara tidak peduli hal itu yang dia inginkan hanyalah bagaimana Gulseren
dipecat dari pekerjaannya.
Dilara kembali menghampiri Cihan dan Cansu yang sedang
bersantai. Lalu Dilara meminta Cansu segera berangkat ke sekolahnya, awalnya
Cansu menolak namun Dilara menegaskan Cansu agar segera pergi. Setelah Cansu
pergi, Dilara mengatakan pada Cihan kalau dia ingin bicara. Cihan meminta
ponselnya dari Dilara, Dilara pun memberitahu Cihan kalau Gulseren
menghubunginya malam itu hingga tiga kali. Tak lama, Cihan sudah bersiap-siap
untuk pergi dari rumah Dilara setelah sebelumnya menghubungi Gulseren untuk
bertemu dengannya.
Selang beberapa lama, Cihan sudah tiba ditepi pantai tempat
dimana dia berjanji bertemu dengan Gulseren. Entah apa yang mereka bicarakan
namun Gulseren segera pergi meninggalkan Cihan ditepi pantai.
Post a Comment