ellieve.com - Sementara dirumah sakit, Dilara bersama Rahmi dan Yildirim masih
menunggu Cihan yang belum sadar. Yildirim menyarankan Dilara untuk pulang dan
beristirahat dulu dan kembali keesokan harinya. Awalnya Dilara menolak namun
Rahmi membujuknya. Dilara akhirnya menyerah dan segera pulang untuk menjelaskan
semuanya pada anak-anaknya. Yildirim menerima telpon dari polisi yang
mengatakan kalau Alper sudah ditangkap. Yildirim segera ke kantor polisi
sedangkan Dilara pulang kerumahnya.
Dirumah Derya, Gulseren sedang mencuci pakaiannya, Derya
keluar untuk pergi membeli minyak sedangkan Serkan sedang menonton TV. Tiba-tiba ada yang datang, Serkan membukakan
pintu. Saat membuka pintu, ternyata Ozkan lah yang datang untuk mencari
Gulseren. Serkan berbohong mengatakan kalau Gulseren belum datang kerumahnya
hari ini sedangkan ibu keluar. Serkan meminta Ozkan pergi, saat ingin pergi,
Ozkan melihat tas milik Gulseren dan mendorong pintu memaksa masuk.
Serkan memukul-mukul Ozkan agar segera pergi, Ozkan ingin
berbuat kasar pada Serkan. Gulseren datang dan mencegah Ozkan berbuat tidak
baik. Ozkan melunak dan mengatakan kalau Serkan anak yang manis, dia merayu
Gulseren agar pulang bersamanya tapi Gulseren menolak. Mereka terlibat
tarik-menarik memaksa Gulseren ikut, Serkan membantu Gulseren. Serkan lalu
diangkat kasar oleh Ozkan hingga Derya untuk mencegah. Derya bahkan didorong
hingga terjatuh oleh Ozkan, Ozkan mengancam jika Derya membawa Gulseren
kerumahnya lagi maka dia akan membakar rumah Derya. Gulseren yang sudah sangat
kesal mengambil pisau diatas meja dan mengarahkan ke Ozkan membuat Ozkan mundur
keluar, dia tetap mengancam Gulseren jika sampai Gulseren berhubungan dengan
Cihan.
Ozkan pulang kerumahnya dan disambut oleh omelan Keriman,
lalu tiba-tiba Ozkan berteriak dan menangis,
Ozkan mengatakan kalau dia menyesali apa yang sudah terjadi dan menghancurkan
semuanya. Keriman tertawa sendiri dan mengatakan kalau Ozkan tampaknya sudah
kehilangan akalnya. Sedangkan dirumah Derya, Gulseren ingin pergi dan pulang
kerumahnya. Gulseren tidak mau Ozkan menyakiti Derya, sahabat yang sangat
disayanginya. Derya tidak mengizinkan Gulseren pergi dan memaksa Gulseren tetap
tinggal dirumahnya karena Gulseren adalah sahabat yang sangat disayanginya.
Dilara tiba dirumahnya dan langsung masuk ke kamar sedangkan
dirumah sakit, Rahmi masih menjaga Cihan, saat melihat Cihan sesekali kejang,
Rahmi diam-diam memasuki ruangan untuk mendekati Cihan. Rahmi mengusap kepala
Cihan dan memegang tangannya sambil berbicara pada Cihan mengenang masa kecil
Cihan bahkan Rahmi juga mengakui bahwa dia adalah suami dan ayah yang buruk. Rahmi
sepertinya menyesali apa yang sudah dilakukannya selama ini. Rahmi mengatakan
kalau dia tidak ingin kehilangan Cihan dan sangat menyayanginya. Rahmi menangis
sambil mencium tangan Cihan yang terbaring tak sadarkan diri.
Pagi harinya, Dilara menghubungi Rahmi untuk mengetahui
perkembangan Cihan. Setelah selesai bicara ditelpon, Dilara bergabung dengan
anak-anaknya yang sedang sarapan di meja makan. Dilara meminta mereka duduk
dulu dan mendengarkan Dilara terlebih dahulu. Dilara mengatakan apa yang terjadi
pada Cihan, Ozan dan Cansu terkejut. Ozan marah pada Dilara karena tidak
memberitahu mereka dari sebelumnya dan baru memberitahu sekarang. Ozan tidak
mau mendengar penjelasan Dilara, Ozan lalu mengajak Cansu segera pergi, Dilara
dan Hazal mengikuti mereka dari belakang.
Gulseren dan Derya pergi keluar mengantar Serkan menuju bis
sekolahnya. Saat mereka akan pergi menuju halte bus, Ozkan tiba-tiba muncul
dengan membawa bunga. Gulseren dan Derya sama-sama terkejut. Ozkan menenangkan
mereka dan mengatakan kalau dia datang ingin memberi bunga. Gulseren menolak
untuk bicara dengan Ozkan dan mengatakan kalau dia akan melaporkan Ozkan ke
polisi. Ozkan emosi dan mengatakan agar Gulseren tidak menunggu Cihan lagi
karena Cihan sudah tewas. Gulseren terkejut dan menanyakan apa maksud perkataan
Ozkan. Ozkan kembali mengucapkan kalau Cihan sudah tewas.
Ozkan lalu menceritakan kejadian yang menimpa Cihan dan
mengatakan mungkin saja Cihan tidak akan selamat. Gulseren terdiam dan tak
mampu menahan air matanya, Gulseren berjalan dengan pandangan hampa, Derya
mendekati Gulseren dan mencoba menenangkannya.. Gulseren segera menghubungi
Cansu untuk menanyakan kebenarannya. Cansu baru tiba dirumah sakit saat menerima
telpon dari Gulseren. Cansu memberitahu bahwa ayahnya ditembak dan sedang
dirumah sakit namun mereka memberitahu kalau ayahnya baik-baik saja. Gulseren
terlihat sangat lega setelah memastikan kondisi Cihan yang sebenarnya. Derya
lalu memeluk Gulseren yang sedikit lebih tenang.
Dirumah sakit, Ozan dan Cansu bertemu ayahnya yang sedang dibawa
oleh para perawat untuk pindah ruangan. Cihan sudah sadar dan bisa berbicara
dengan anak-anaknya. Cihan merasa lega karena bertemu dengan Cansu dan Ozan. Sedangkan
Derya berbicara dengan Gulseren, mereka menembak kenapa Ozkan tau. Lalu
Gulseren sadar dan curiga kalau Ozkan lah yang menembak Cihan. Gulseren semakin
tidak tenang, dia tidak berani datang karena pastinya disana ada Dilara. Tak
lama, Dilara dan Hazal tiba di rumah sakit, Hazal menyapa ayahnya itu lalu
Cihan terdiam.
Post a Comment