Cihan pergi kerumah Gulseren. Cihan masih berada dimobilnya dan
mendapat ide untuk menghubungi Derya. Derya menjawab telponnya, Cihan bertanya
apa dia tau kabar Gulseren. Derya mengatakan Gulseren ada ditempatnya. Cihan
bertanya apa Gulseren sakit. Derya lalu menceritakan apa yang terjadi pada
Gulseren yang hancur hatinya karena Dilara mengambil Hazal begitu saja. Cihan
naik emosinya dan bertanya kapan Dilara mengambil Hazal. Derya menjawab Dilara
mengambil Hazal begitu saja. Cihan meminta untuk bicara dengan Gulseren namun
Derya menjawab bahwa Gulseren sedang tidur. Cihan berterima kasih pada Derya
atas bantuannya.
Dirumahnya, Rahmi mengatakan kejujuran kenapa dia datang. Karena
dia memiliki hutang dan dikejar-kejar oleh orang Rusia. Dilara terkejut
mendengar cerita Rahmi. Lalu ponsel Dilara berbunyi, Cihan menghubungi Dilara
dan menanyakan apa Dilara mengambil Hazal. Cihan mengancam Dilara agar
mengembalikan Hazal besok pagi. Namun Dilara tidak mau mendengar dan mematikan
ponselnya. Rahmi mendukung keputusan Dilara dan mengatakan kalau mereka akan
menunjukkan siapa Gulseren pada Cihan dan Dilara akan mendapatkan suaminya
kembali.
menyarankan Dilara untuk menemui Cihan dan mengatakan akan
menuruti semua keinginan Cihan. Dilara setuju dengan saran Rahmi.
Dirumah, Hazal sudah bertingkah seperti tuan putri. Hazal bersikap
tidak sopan pada pembantu dengan hanya memanggil mereka dengan nama dan juga
meminta mereka memanggilnya dengan sebutan nona. Saat Hazal menikmati jus
jeruknya, Cihan datang menghampiri Hazal. Cihan mengatakan ingin Hazal kembali
ke Gulseren. Hazal berdiri dan menangis berpura-pura merasa tersakiti karena
ayahnya tidak menginginkannya. Tak lama kemudian, Dilara dan Rahmi baru saja
datang. Rahmi menyarankan ini kesempatan Dilara bicara dengan Cihan itu pun jika
Dilara bersedia. Rahmi tidak peduli pada Hazal dan ingin Cihan dan Dilara kembali
bersama. Dilara bersedia dan menuju ruang tamu menemui Cihan.
Diruang tamu, Hazal menangis, Dilara menanyakan apa yang terjadi
pada Hazal. Lalu Dilara meminta Hazal masuk ke kamarnya untuk mencuci wajahnya.
Lalu Dilara mengatakan dia bersedia untuk bercerai dengan Cihan dengan syarat.
Cihan membawa Ozan sedangkan Dilara akan membawa Cansu dan Hazal. Cihan tau itu
dilakukan Dilara untuk memeras Cihan agar tidak bercerai dengan Dilara. Cihan
marah dan pergi meninggalkan Dilara yang menang atas saran Rahmi. Saat berjalan
pergi, Cansu melihat ayahnya terlihat marah dan pergi. Cansu merasa ada sesuatu
yang terjadi.
Setelah Cihan pergi, Dilara menangis terlihat kacau. Dia tidak
menyangka Cihan akan bersikap seperti itu dan sangat membenci Dilara. Rahmi
datang menghampiri Dilara. Dilara bertanya apa yang akan terjadi. Rahmi berkata
mereka hanya akan menunggu Cihan bertanya pada Gulseren siapa yang dia akan
pilih. Dilara takut jika Gulseren memilih Cihan maka dia harus bercerai dengan
Cihan. Rahmi meyakinkan Dilara kalau Gulseren akan memilih kekayaan namun jika
dia memilih Hazal, maka Dilara tinggal mengatakan untuk tidak ingin bercerai.
Dirumahnya, Keriman sedang menonton TV. Lalu ada yang menelpon,
Ozkan yang menelpon menanyakan kapan Keriman memberikan uang pada pengacara
untuk membebaskannya. Keriman lalu juga mengatakan apa yang terjadi pada
Gulseren yang ada hubungan dengan pria kaya. Keriman bersandiwara dan
mengatakan Gulseren sudah menyiksanya. Ozkan hanya terkejut dan menutup
telponnya. Ozkan terdiam di depan telpon, salah satu napi lain membuat Ozkan
semakin emosi dengan mengatakan istri Ozkan selingkuh dan meninggalkannya.
Ozkan terlibat perkelahian dengan napi itu.
Malam harinya, Gulseren terbangun di rumah Derya. Derya mengajak
Gulseren untuk makan malam lalu Derya mengatakan kalau Cihan menghubunginya.
Derya beralasan dia tidak tau darimana Cihan dapat nomor telpon Derya. Derya
juga memberikan ponsel lama milik suaminya pada Gulseren.
Sedangkan dikamarnya, Cansu tidak mau makan sama sekali. Dilara
membujuk Cansu untuk makan karena dia makan sama sekali. Cansu menolak dan
mengatakan kalau ibunya hanya memikirkan putri kandungnya dan hanya dia yang
membuat ibunya bahagia. Dilara menarik perhatian Cansu dengan mengatakan kalau
ayahnya sudah memilih pergi bersama Gulseren dan ingin bercerai dengan Dilara.
Cansu merasa sangat sedih melihat ibunya yang bersedih. Cansu memaafkan ibunya
dan berbaikan pada ibunya lagi. Dilara mengajak Cansu makan diruang makan namun
Cansu tidak mau. Dia belum siap berhadapan langsung dengan Hazal dan dia ingin
makan dikamarnya saja. Dilara pun menuruti keinginan Cansu. Cansu masih sangat
sedih karena Gulseren dan ayahnya serta tentang perceraian ayah dan ibunya.
Diruang makan, Hazal sesuka hatinya makan dan mengambil makanan
dengan sembarangan membuat Rahmi marah dan memukul tangan Hazal. Rahmi terlihat
masih tidak suka dengan Hazal.
Post a Comment