ellieve.com - Cerita di episode sebelumnya.... Cihan mendatangi orang yang menulis berita mengenai Ozan yang memakai narkoba dan ditangkap. Cihan memukul orang itu dan mengancamnya. Dia bukanlah wartawan dan dia tidak berhak membuat berita fitnah tentang orang lain.
Dirumah Dilara, Hazal sudah bersiap-siap. Dilara sudah menunggu Hazal, Hazal mengatakan apa dia boleh membeli ponsel baru. Dilara mengizinkan dan dia juga akan membelikan tablet untuk Hazal. Mereka pun pergi untuk berbelanja.
Cansu sangat sedih dan kecewa. Cansu melampiaskan kesedihannya itu dengan berkuda. Cansu berkuda sendirian dan tanpa tersenyum sedikit pun.
Diperjalanan, Hazal bertanya apa Gulseren menghubungi Hazal. Dilara membenarkan lalu Hazal bertanya apa yang ibunya bilang. Dilara menjawab bahwa dia mengatakan pada Gulseren Hazal adalah anak Dilara sekarang. Dilara mengatakan semua hal buruk tentang Gulseren, Hazal pun mendukungnya dan meminta agar Dilara mencegah Gulseren merebut ayahnya dari Dilara.
Diperjalanan, Hazal bertanya apa Gulseren menghubungi Hazal.
Dilara membenarkan lalu Hazal bertanya apa yang ibunya bilang. Dilara menjawab
bahwa dia mengatakan pada Gulseren Hazal adalah anak Dilara sekarang. Dilara
mengatakan semua hal buruk tentang Gulseren, Hazal pun mendukungnya dan meminta
agar Dilara mencegah Gulseren merebut ayahnya dari Dilara.
Cansu baru saja selesai berkuda, dia membawa kudanya ke kandang.
Pelatihnya melihat Cansu menangis dan menghampirinya. Dia bertanya apa yang
membuat Cansu menangis. Cansu menunjukkan kalung milik Gulseren. Cansu berkata
bahwa dia mempercayai orang itu tapi sesuatu terjadi. Cansu tidak mengatakan
terus terang pada gurunya. Dia hanya menangis bersedih.
Hazal berbelanja pakaian bersama Dilara. Dilara hanya menatap
Hazal yang sibuk memilih-milih pakaian dan meminta para pelayan butik
melayaninya. Hazal meminta dengan tidak sopan. Dilara lalu menghampiri Hazal
dan menyarankan Hazal untuk bersikap sopan dan mengatakan tolong pada mereka,
jika begitu mereka akan melayani Hazal dengan baik. Hazal menurut dan pergi ke
kamar ganti untuk mencocokkan pakaian yang dia pilih.
Gulseren panik mendatangi kantor polisi. Polisi tidak mendengarkan
laporan Gulseren lagi karena sebelumnya Gulseren juga melaporkan bahwa anaknya
hilang namun anaknya ditemukan kembali.
Dikantornya, Cihan menasehati Ozan mengenai tingkah lakunya dan
harus lebih berhati-hati. Ozan mendengarkan nasehat ayahnya lalu Ozan mengajak
Cihan pulang. Cihan menolak dan beralasan kalau dia ada pekerjaan. Ozan pun pulang
sendiri kerumahnya.
Hazal dan Dilara baru saja sampai dirumahnya. Lalu saat ingin
berjalan masuk, Gulseren muncul dan berlari mengejar mereka. Gulseren meminta
Hazal mendengarkan penjelasannya dulu. Dilara meminta Gulseren pergi karena
Hazal tidak ingin bicara dengan Gulseren. Gulseren mengatakan kalau dia tidak
melakukan kesalahan sama sekali. Hazal hanya diam saja dan tidak mendengarkan
perkataan Gulseren.
Hazal akhirnya mengeluarkan suaranya dan menghina Gulseren. Hazal
menolak Gulseren yang memanggilnya dengan panggilan sayang. Lalu Dilara meminta
penjaga mengusir Gulseren keluar. Gulseren berteriak meminta Hazal
mendengarkannya namun Hazal sudah merasa lebih senang dengan kehidupan
mewahnya. Diluar, Gulseren menangis di depan pintu gerbang rumah Dilara. Dia
terduduk di lantai sambil menangis.
Baca juga :
Dilara berjalan masuk bersama Hazal membawa banyak belanjaan.
Cansu berada disitu dan melihat ibunya bersama Hazal. Dilara terkejut
berbasa-basi menanyakan kapan Cansu pulang. Cansu berjalan kembali ke kamarnya,
Dilara mengejar Cansu. Cansu sangat sedih dan meminta ibunya mengurus putrinya
sendiri. Dilara masuk ke kamar Cansu membujuk Cansu. Dilara mengatakan kalau
Cansu adalah putri satu-satunya yang disayangi Dilara. Dilara juga berkata
kalau Hazal tidak akan tinggal selamanya dirumah itu, Dilara berjanji akan
mencari cara untuk membantu Hazal dan dia hanya sementara tinggal dirumah
mereka. Tanpa diketahui Dilara, Hazal mendengar perkataan Dilara pada Cansu
karena pintu kamarnya terbuka. Hazal marah dan pergi. Sedangkan Cansu kesal
meminta Dilara pergi meninggalkannya sendiri. Dilara pun pergi keluar dari
kamar Cansu. Cansu menangis sangat bersedih.
Gulseren mendatangi Derya dirumahnya. Gulseren menceritakan
bagaimana Hazal yang tidak ingin kembali kerumah bersamanya. Bahkan jika Hazal
mau pun, Dilara tidak akan mengizinkan karena dia ingin balas dendam pada
Gulseren. Derya bertanya kenapa Dilara melakukan hal itu. Gulseren menyalahkan
dirinya sendiri, Dilara mengira perceraiannya dengan Cihan karena Gulseren
karena itu dia ingin balas dendam pada Gulseren. Derya menyarankan Gulseren
menghubungi Cihan untuk mengatakan apa yang terjadi. Gulseren sudah sangat
panik dan histeris. Dia hanya menangis karena kehilangan Hazal. Derya meminta
Gulseren tenang dan istirahat terlebih dahulu.
Post a Comment