Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 04 November 2015 Episode 59 - Bagian 2

Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 04 November 2015 Episode 59 - Bagian 2

ellieve.com - Disekolah, dikelas Hazal sedang berlangsung ujian. Pengawas mengingatkan waktu yang tersisa, saat-saat terakhir, Hazal mencari kesempatan untuk mengeluarkan contekannya namun belum sempat mengerjakan, Hazal tertangkap oleh pengawas ujian sedang mencontek. Hazal membantah mengatakan kalau itu hanya catatannya saja, namun pengawasnya sudah marah dan meminta Hazal keluar. Hazal akan dihukum karena ketahuan mencontek dan pengawas juga memberitahu kalau ujiannya dibatalkan hari itu. Para pelajar lain tampak bersorak-sorak dan bubar.

Hazal dipanggil keruang guru kelasnya, gurunya menasehati Hazal yang tidak baik karena mencontek. Gurunya mengatakan kalau nilai jelek tidak masalah dalam belajar namun perbuatan mencontek itu sangat tidak diperbolehkan disekolah. Hazal bukannya minta maaf malah membentak gurunya itu dan menyalahkannya karena selalu memberikan tugas. Gurunya meminta Hazal minta maaf namun Hazal hanya meminta segera memberikannya hukuman namun dia akan menjamin mereka tidak akan memberikan hukuman padanya karena dia akan membayar mereka. Hazal langsung pergi dari sekolah.


Saat Hazal berjalan keluar, dia bertemu dengan Gulseren. Gulseren mengatakan kalau dia sangat merindukan Hazal namun Hazal malah berteriak pada Gulseren kalau Gulseren hanya mengganggunya. Hazal lalu berjalan ingin naik taxi namun Gulseren mengatakan kalau dia akan ikut bersama Hazal meskipun tidak masuk kerumahnya. Dalam perjalanan, Gulseren mengajak Hazal bicara namun Hazal cuek padanya. Supir taxi itu sibuk bicara ditelpon dan tidak memperhatikan jalan. Berulang kali Gulseren meminta supir itu berhenti namun supir itu malah membentak Gulseren. Dia tetap mengemudi sambil bicara ditelpon hingga mobil melaju tidak stabil dan akhirnya melaju memasuki jurang jalan raya. Taxi terjun kebawah dan terbalik. Semua orang berkerumunan diatas melihat taxi yang mengalami kecelakaan.

Gulseren yang terhempas keluar tersadar saat Hazal menangis memanggilnya. Gulseren langsung mendekati Hazal yang kakinya terjepit didalam taxi. Gulseren berusaha menolong namun dia tidak bisa mengangkatnya. Tak lama, polisi sudah datang kelokasi namun masih berada diatas. Sedangkan dirumahnya, Dilara ditelpon oleh kepala sekolah tempat Hazal bersekolah. Kepala sekolah memberitahu Dilara mengenai sikap kurang ajarnya Hazal. Dilara meminta maaf dan akan bicara dengan Hazal nanti.

Gulseren masih berusaha menolong Hazal namun tetap tidak bisa. Gulseren berteriak meminta pertolongan tapi tidak ada yang datang. Gulseren juga mencari ponselnya dan berusaha menghubungi Cihan namun Cihan tidak menjawab ponselnya. Hazal berteriak kesakitan dan menjerit. Suasana diatas sangat ramai namun polisi tidak berani langsung turun karena akan beresiko tanah disekitar jatuhnya taxi itu mengalami longsor mengakibatkan taxi akan terkubur oleh tanah longsor.

Dirumah, Dilara bicara dengan Rahmi mengenai apa yang dilakukan Hazal disekolah. Dilara menerima jika Hazal tidak pintar dan nilainya buruk namun kali ini Hazal sudah keterlaluan. Dia mencontek dan malah membentak kepala sekolah dan mengatakan dia tidak akan dihukum karena dia bisa membayar pihak sekolah. Rahmi tidak heran karena dia tau betapa buruknya sikap Hazal. Rahmi lalu dengan ragu memberitahu Dilara apa yang sudah dilakukan oleh Hazal. Hazal lah yang menyebabkan kebakaran dikandang kuda Cansu. Awalnya Dilara tidak percaya karena Rahmi memang membenci Hazal namun Rahmi langsung kembali ke kamarnya dan membawa bukti yang ingin ditunjukkannya pada Dilara. Dilara melihat rekaman itu saat Hazal keluar dari kandang kuda dan masuk ke taxi dengan terburu-buru. Dia juga menyembunyikan lukanya dan mengatakan kalau itu karena tertuang air panas saat membuat teh. Dilara sangat marah karena mengetahui apa yang dilakukan Hazal karena sangat cemburu pada Cansu. Dilara ingin mengeluarkan Hazal dari rumahnya namun Cihan pasti tidak setuju.

Tak lama, saat Dilara dan Rahmi berbincang-bincang, Gulseren menghubungi Dilara. Awalnya Dilara tidak menjawab telpon Gulseren namun Rahmi meminta Dilara menjawabnya saja. Dilara membentak Gulseren kenapa menghubunginya. Gulseren berteriak meminta pertolongan dari Dilara karena mereka mengalami kecelakaan. Gulseren memberitahu Dilara kalau dia menjemput Hazal dan mengantarnya pulang dengan taxi namun taxi mengalami kecelakaan ditempat perbaikan jalan disekitar sekolah. Dilara yang panik langsung berdiri dan mengatakan pada Rahmi apa yang terjadi. Mereka langsung pergi mendatangi tempat yang dikatakan oleh Gulseren.

Disekolah, saat Cansu ingin pulang, dia dicegat oleh Seyda. Seyda menceritakan kabar disekolah mengenai Hazal yang ketahuan mencontek dan juga melawan kepala sekolah. Sedangkan Dilara dan Rahmi baru saja tiba dilokasi kecelakaan. Dilara langsung mendekati lokasi namun dia tidak diperbolehkan masuk. Polisi mengatakan kalau kaki Hazal tersangkut ditaxi dan mereka tidak bisa mengangkat Hazal begitu saja. Dilara sangat panik dan langsung menghubungi orang-orangnya untuk datang kelokasi segera. Sedangkan dibengkel, Ozkan merasa tidak bersalah atas kerusakan yang dilakukan oleh Gulseren sebelumnya. Ozkan bertengkar dengan temannya, temannya sangat marah karena Ozkan tidak pernah membawa keuntungan padanya. Dia mengusir Ozkan dan memecatnya dari bengkel.


Dirumah, Keriman sedang bersama Osman sambil makan. Mereka membicarakan mengenai pengacara yang akan membantu Ozkan menuntut rumah sakit. Osman menghasut Keriman kalau pengacara itu pasti menipu mereka. Ozkan menolak pengacara dari Osman karena dia tidak bisa membantu Ozkan mendapatkan hak asuh untuk Cansu. Tak lama, Ozkan pun pulang, Osman sangat terkejut. Osman sangat ketakutan, lalu Ozkan menyerang Osman. Tiba-tiba Keriman yang sedang menonton televisi melihat Gulseren dan memberitahu Ozkan. Ozkan yang panik langsung berlari keluar.

Post a Comment