ellieve.com - Disekolah, dikelas Hazal sedang berlangsung ujian. Pengawas
mengingatkan waktu yang tersisa, saat-saat terakhir, Hazal mencari kesempatan
untuk mengeluarkan contekannya namun belum sempat mengerjakan, Hazal tertangkap
oleh pengawas ujian sedang mencontek. Hazal membantah mengatakan kalau itu
hanya catatannya saja, namun pengawasnya sudah marah dan meminta Hazal keluar.
Hazal akan dihukum karena ketahuan mencontek dan pengawas juga memberitahu
kalau ujiannya dibatalkan hari itu. Para pelajar lain tampak bersorak-sorak dan
bubar.
Hazal dipanggil keruang guru kelasnya, gurunya menasehati
Hazal yang tidak baik karena mencontek. Gurunya mengatakan kalau nilai jelek
tidak masalah dalam belajar namun perbuatan mencontek itu sangat tidak
diperbolehkan disekolah. Hazal bukannya minta maaf malah membentak gurunya itu
dan menyalahkannya karena selalu memberikan tugas. Gurunya meminta Hazal minta
maaf namun Hazal hanya meminta segera memberikannya hukuman namun dia akan
menjamin mereka tidak akan memberikan hukuman padanya karena dia akan membayar
mereka. Hazal langsung pergi dari sekolah.
Saat Hazal berjalan keluar, dia bertemu dengan Gulseren.
Gulseren mengatakan kalau dia sangat merindukan Hazal namun Hazal malah
berteriak pada Gulseren kalau Gulseren hanya mengganggunya. Hazal lalu berjalan
ingin naik taxi namun Gulseren mengatakan kalau dia akan ikut bersama Hazal
meskipun tidak masuk kerumahnya. Dalam perjalanan, Gulseren mengajak Hazal
bicara namun Hazal cuek padanya. Supir taxi itu sibuk bicara ditelpon dan tidak
memperhatikan jalan. Berulang kali Gulseren meminta supir itu berhenti namun
supir itu malah membentak Gulseren. Dia tetap mengemudi sambil bicara ditelpon
hingga mobil melaju tidak stabil dan akhirnya melaju memasuki jurang jalan
raya. Taxi terjun kebawah dan terbalik. Semua orang berkerumunan diatas melihat
taxi yang mengalami kecelakaan.
Gulseren yang terhempas keluar tersadar saat Hazal menangis
memanggilnya. Gulseren langsung mendekati Hazal yang kakinya terjepit didalam
taxi. Gulseren berusaha menolong namun dia tidak bisa mengangkatnya. Tak lama,
polisi sudah datang kelokasi namun masih berada diatas. Sedangkan dirumahnya,
Dilara ditelpon oleh kepala sekolah tempat Hazal bersekolah. Kepala sekolah
memberitahu Dilara mengenai sikap kurang ajarnya Hazal. Dilara meminta maaf dan
akan bicara dengan Hazal nanti.
Gulseren masih berusaha menolong Hazal namun tetap tidak
bisa. Gulseren berteriak meminta pertolongan tapi tidak ada yang datang.
Gulseren juga mencari ponselnya dan berusaha menghubungi Cihan namun Cihan
tidak menjawab ponselnya. Hazal berteriak kesakitan dan menjerit. Suasana
diatas sangat ramai namun polisi tidak berani langsung turun karena akan
beresiko tanah disekitar jatuhnya taxi itu mengalami longsor mengakibatkan taxi
akan terkubur oleh tanah longsor.
Dirumah, Dilara bicara dengan Rahmi mengenai apa yang
dilakukan Hazal disekolah. Dilara menerima jika Hazal tidak pintar dan nilainya
buruk namun kali ini Hazal sudah keterlaluan. Dia mencontek dan malah membentak
kepala sekolah dan mengatakan dia tidak akan dihukum karena dia bisa membayar
pihak sekolah. Rahmi tidak heran karena dia tau betapa buruknya sikap Hazal.
Rahmi lalu dengan ragu memberitahu Dilara apa yang sudah dilakukan oleh Hazal.
Hazal lah yang menyebabkan kebakaran dikandang kuda Cansu. Awalnya Dilara tidak
percaya karena Rahmi memang membenci Hazal namun Rahmi langsung kembali ke
kamarnya dan membawa bukti yang ingin ditunjukkannya pada Dilara. Dilara
melihat rekaman itu saat Hazal keluar dari kandang kuda dan masuk ke taxi
dengan terburu-buru. Dia juga menyembunyikan lukanya dan mengatakan kalau itu
karena tertuang air panas saat membuat teh. Dilara sangat marah karena
mengetahui apa yang dilakukan Hazal karena sangat cemburu pada Cansu. Dilara
ingin mengeluarkan Hazal dari rumahnya namun Cihan pasti tidak setuju.
Tak lama, saat Dilara dan Rahmi berbincang-bincang, Gulseren
menghubungi Dilara. Awalnya Dilara tidak menjawab telpon Gulseren namun Rahmi
meminta Dilara menjawabnya saja. Dilara membentak Gulseren kenapa
menghubunginya. Gulseren berteriak meminta pertolongan dari Dilara karena
mereka mengalami kecelakaan. Gulseren memberitahu Dilara kalau dia menjemput
Hazal dan mengantarnya pulang dengan taxi namun taxi mengalami kecelakaan ditempat
perbaikan jalan disekitar sekolah. Dilara yang panik langsung berdiri dan
mengatakan pada Rahmi apa yang terjadi. Mereka langsung pergi mendatangi tempat
yang dikatakan oleh Gulseren.
Disekolah, saat Cansu ingin pulang, dia dicegat oleh Seyda.
Seyda menceritakan kabar disekolah mengenai Hazal yang ketahuan mencontek dan
juga melawan kepala sekolah. Sedangkan Dilara dan Rahmi baru saja tiba dilokasi
kecelakaan. Dilara langsung mendekati lokasi namun dia tidak diperbolehkan
masuk. Polisi mengatakan kalau kaki Hazal tersangkut ditaxi dan mereka tidak
bisa mengangkat Hazal begitu saja. Dilara sangat panik dan langsung menghubungi
orang-orangnya untuk datang kelokasi segera. Sedangkan dibengkel, Ozkan merasa
tidak bersalah atas kerusakan yang dilakukan oleh Gulseren sebelumnya. Ozkan
bertengkar dengan temannya, temannya sangat marah karena Ozkan tidak pernah
membawa keuntungan padanya. Dia mengusir Ozkan dan memecatnya dari bengkel.
Dirumah, Keriman sedang bersama Osman sambil makan. Mereka
membicarakan mengenai pengacara yang akan membantu Ozkan menuntut rumah sakit.
Osman menghasut Keriman kalau pengacara itu pasti menipu mereka. Ozkan menolak
pengacara dari Osman karena dia tidak bisa membantu Ozkan mendapatkan hak asuh
untuk Cansu. Tak lama, Ozkan pun pulang, Osman sangat terkejut. Osman sangat
ketakutan, lalu Ozkan menyerang Osman. Tiba-tiba Keriman yang sedang menonton
televisi melihat Gulseren dan memberitahu Ozkan. Ozkan yang panik langsung
berlari keluar.
Post a Comment