ellieve.com - Cerita di episode sebelumnya.... Cihan masih bersama Cansu diklub, Cihan menanyakan apa Cansu
tidak mempercayainya mengenai berita tentang Cihan itu. Cansu meminta ayahnya
tidak membahas hal itu namun Cihan berusaha meminta Cansu mempercayainya karena
dia tidak akan pernah melakukan hal itu. Cansu akhirnya sadar kalau seharusnya
dia mempercayai Cihan. Cansu minta maaf pada ayahnya atas sikapnya yang buruk,
Cihan sangat senang Cansu mempercayainya. Cihan mencium Cansu lalu dia bertanya
mengenai Gulseren yang tiba-tiba tidak mempercayai Cihan. Cansu mengaku kalau
dia tidak tau mengenai itu. Tiba-tiba Rahmi menghubungi Cihan memberikan kabar
kalau rumah mereka kemalingan serta keamanan yang dia berikan cuti. Rahmi
meminta Cihan segera datang kerumah Dilara. Sedangkan Dilara dan Hazal kesal
karena tidak ada yang bisa dihubungi untuk menjemput mereka dan akhirnya mereka
harus pulang dengan taxi.
Dilara dan Hazal baru saja tiba didepan rumahnya menggunakan
taxi. Hazal heran melihat polisi ada didepan rumahnya dan bertanya pada Dilara.
Dilara menjawab kalau dia tidak tau dan meminta supir taxi membawa
barang-barangnya ke dalam. Tiba didalam, Dilara memanggil Emine dan mendapati
Rahmi yang ada disana. Dilara menanyakan pada Rahmi apa yang terjadi dan kenapa
ada polisi. Rahmi mengatakan kalau rumah mereka dicuri. Dilara terkejut melihat
rumahnya berantakan dan menanyakan pada Rahmi dimana Emine berada. Rahmi
menjawab kalau Emine dan Sema sedang cuti. Dilara menuntut penjelasan dan Rahmi
langsung mengajak Dilara untuk bicara.
Ditempat lain, Gulseren sibuk ditoko kuenya dan merasakan
sedih dan hatinya sangat hancur. Kembali ke rumah Dilara, Dilara marah-marah
dan meminta penjelasan kenapa Rahmi membiarkan Ozan sendiri bersama wanita dan
akhirnya wanita itu mencuri barang-barang mereka. Hazal datang mengatakan pada
ibunya mengenai laptopnya yang juga hilang beserta isi-isinya. Rahmi menanyakan
apa semuanya hilang, Hazal dengan tenang menjawab kalau dia sudah menyimpan
file-filenya diemail.
Gulseren yang sedang bersih-bersih ditoko kue sendirian
didatangi oleh dua orang laki-laki. Mereka awalnya basa-basi lalu mereka
menyampaikan maksudnya ingin meminta uang keamanan dari Gulseren karena mereka
bisa saja menghancurkan toko itu. Jika Gulseren ingin membayar, mereka akan
menjaga keamanan toko Gulseren. Gulseren sangat keras dan tidak mau memberikan
uang itu, Gulseren tau niat mereka jahat dan mengusir mereka. Salah satu pemuda
menghancurkan barang-barang Gulseren, lalu Gulseren berteriak dan mengusir
mereka dengan menggunakan sapu. Mereka akhirnya pergi namun tetap mengancam
Gulseren kalau dia akan kembali.
Dirumah, Rahmi berbicara dengan polisi dan meminta polisi
membantunya. Setelah polisi pergi, Cihan datang, Rahmi langsung mengajak Cihan
masuk. Cihan mendengarkan semua ceritanya dan langsung tertawa. Cihan tidak
marah pada Ozan, dia bahkan marah pada Rahmi karena Rahmi lah yang berbuat
kesalahan dengan membiarkan Ozan sendiri dan leluasa dirumah. Rahmi mengakui
kesalahannya dan Dilara marah pada Cihan. Cihan mengatakan kalau Dilara
harusnya mengambil hikmah karena Ozan tidak terluka sama sekali, bisa saja saat
itu Ozan dianiaya oleh pencuri-pencuri itu. Rahmi mendukung perkataan Cihan
yang memang benar adanya dan meminta Dilara tenang.
Ozkan sedang bicara ditelpon dengan seseorang, lalu setelah
selesai bicara ditelpon, telpon rumah pun berbunyi. Ozkan meminta Keriman
menjawab telponnya namun Keriman beralasan kalau dia sedang masak. Ozkan
menjawab telpon yang ternyata dari wanitanya yang berada di Jerman. Ozkan marah
dan meminta dia berhenti menghubungi Ozkan. Keriman hanya tertawa karena Ozkan
merasa dirinya sangat disukai oleh wanita-wanita.
Baca juga :
Cihan berbicara dengan Ozan, Ozan menyesali perbuataannya
dan mengatakan kalau dia sangat bodoh. Cihan memberikan pengertian pada Ozan
kalau dia masih muda dan bisa saja melakukan kesalahan. Ozan sangat senang
karena ayahnya sangat mengerti dan bijak, bukannya marah-marah, justru Cihan
membuat Ozan belajar dari kesalahannya. Dilara langsung menyindir Cihan bukan
ayah yang baik, karena dia tertangkap kamera bersama seorang wanita didalam
hotel. Cihan sangat marah dengan perkataan Dilara begitu pula dengan Ozan.
Namun Dilara tidak mendengarkan kemarahan Ozan dan hanya pergi. Cihan lalu
menenangkan Ozan dan mengajaknya keluar tanpa mendengarkan Rahmi. Setelah
bicara dengan Ozan, Cihan menyambut Yildirim yang baru saja datang.
Yildirim meminta maaf karena terlambat datang. Cihan lalu
ditelpon oleh anak buahnya yang disuruh mengintai Alev. Dia kehilangan Alev
karena Alev pergi dari rumahnya. Cihan memintanya tidak menyerah dan tetap
mencari dimana Alev. Yildirim lalu menanyakan siapa yang hilang, Cihan menjawab
kalau yang hilang adalah Alev. Cihan tau Yildirim tau dimana Alev namun
Yildirim tidak mau memberitahu Cihan karena Cihan berbuat tergesa-gesa. Cihan
mengatakan yang dia ingin lakukan sekarang adalah mencari tau dari Derya apa
yang membuat Gulseren bersikap seperti itu padanya.
Tak lama, Cihan sudah sampai ditoko Gulseren dan menemuinya
diluar. Cihan sudah tau kenapa Gulseren menjauhinya karena dia mendatangi Alev
bersama Derya. Cihan menjelaskan semuanya pada Gulseren kalau dia menghubungi
Alev karena dia ingin menggugat dan meminta kompensasi pada Cihan. Gulseren tidak
percaya sama sekali karena dia sudah mendengar semuanya. Termasuk Dilara yang
mengatakan semua hal itu benar pada Gulseren. Cihan tetap menjelaskan namun
Gulseren sudah tidak percaya. Cihan lalu mengatakan kalau memang Gulseren tidak
mau percaya padanya maka dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Cihan langsung
pergi meninggalkan Gulseren yang terdiam.
Post a Comment