Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 25 Oktober 2015 Episode 49 - Bagian 2

Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 25 Oktober 2015 Episode 49 - Bagian 2

ellieve.com - Dirumah, Ozkan sedang membersihkan mobil Dilara tiba-tiba Rahmi muncul. Ozkan bersembunyi saat Rahmi berjalan masuk dan menyapa Bahtiar. Didalam, Dilara menunjukkan surat pengunduran diri Cihan dari perusahaan-perusahaannya. Rahmi menanyakan apa maksud Cihan melakukan semua ini. Dilara menjawab kalau itu semua karena Dilara menyewa Ozkan dan mempekerjakannya dirumah Dilara sebagai supir dan pengawal pribadi Dilara. Sontak Rahmi pun terkejut dan membenarkan kenapa Cihan marah pada Dilara karena sudah mempekerjakan psikopat itu. Rahmi juga tidak setuju dengan cara Dilara dan sudah kehilangan kendali dirinya sendiri. Dilara beralasan karena Cihan mengumumkan perceraiannya dimedia. Rahmi tidak mendukung jika cara Dilara seperti ini. Akhirnya Dilara mengakui kalau dia memang kehilangan kendali.

Cansu berkuda dengan sangat baik dan seperti biasa, membuat orang-orang bertepuk tangan padanya. Sedangkan Hazal yang berlatih tenis, justru bersikap tidak sopan dengan gurunya namun gurunya tetap baik dan sabar karena Hazal adalah anak dari Dilara. Beberapa orang disana membicarakan sombongnya Hazal dan membentak guru mereka. 

Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 25 Oktober 2015 Episode 49 - Bagian 2

Dirumah, Dilara meminta Bahtiar kembali bekerja dan berbicara dengan Ozkan. Dilara memberitahu kalau Ozkan mulai saat ini tidak bekerja lagi dirumah Dilara, bahkan Dilara meminta kembali kunci mobilnya. Ozkan tidak terima dan berteriak membentak Dilara namun Dilara memberitahu Ozkan kalau dia sudah menghapuskan hutang Ozkan dan juga membiarkan Ozkan memiliki semua baju yang dia berikan sebelumnya. Ozkan yang marah lantas pergi, Dilara langsung masuk ke mobilnya. Tak lama, Dilara tiba direstoran, saat itu Cihan sedang bicara dengan karyawannya mengenai pai yang dipesan dan sangat disukai oleh para pelanggan.  Dilara menyampaikan kalau dia sudah memecat Ozkan dan mengenai Alper, dia akan mencari cara untuk mengakhiri surat kuasanya.

Dilara meminta bicara dengan Cihan lalu Dilara menatap wajah Cihan. Cihan menanyakan apa yang dilihat oleh Dilara, Dilara lalu dengan lembut mengatakan kalau dia merindukan Cihan. Dilara bahkan memegang tangan Cihan dan menyampaikan rasa cintanya. Cihan melepas tangan Dilara dan menolak semuanya karena Dilara sudah melakukan semua hal buruk selama ini. Lalu Dilara berhenti dan mengajak Cihan membicarakan mengenai Ozan. Dilara ingin memberikan hukuman pada Ozan dan ingin menanyakan pendapat Cihan.

Diklub tenis, Hazal masih berlatih, gurunya sudah mengingatkan Hazal memperbaiki cara memegang raketnya namun Hazal tidak mendengarkan. Lalu tiba-tiba bola yang dipukul gurunya langsung mengenai mata Hazal dan membuatnya menjerit kesakitan. Saat itu, teman-teman lain merekam kejadian Hazal itu. Saat gurunya ingin menolong, Hazal malah menolaknya. Lalu tak lama, guru dan anggota klub sedang istirahat dan makan. Hazal memanggil gurunya untuk menghampirinya, namun gurunya mengatakan kalau Hazal ingin bicara maka dia seharusnya yang mendekat. Hazal mendekat dan mengatakan dia akan mengirim pesan jika dia ingin berlatih. Gurunya menyampaikan kalau aturannya adalah guru yang menentukan waktu.

Hazal dengan sombong mengatakan kalau mereka semua harus mengikuti perintah Hazal. Lalu anggota klub menonton rekaman video Hazal tadi dan saat Hazal melihatnya, Hazal marah dan merampas tablet anggota itu. Mereka terlibat saling tarik menarik tablet hingga Hazal terdorong kebelakang menabrak pelayan. Hazal terduduk dan malu, saat gurunya ingin membantu Hazal berdiri, Hazal berdiri dan memperingati semua orang akan membuat mereka membalas semua perbuatan mereka. Hazal berlari dan menangis, dia lalu menghubungi ibunya dan menanyakan dimana dia berada dengan sangat manis. Hazal lalu berdiri dan segera menuju tempat dimana ibunya berada.

Dilara dirumahnya bicara dengan Ozan, Dilara memberikan hukuman untuk Ozan yaitu untuk menghasilkan uang sendiri dan tidak minta apa-apa lagi dari Dilara. Ozan menerima semua itu karena dia juga bisa menghasilkan uang sendiri dengan bekerja. Sedangkan ditempat lain, Hazal tiba ditoko kue Gulseren. Gulseren dengan senang memeluk Hazal dan menyambutnya. Hazal bersikap ramah dan lembut saat bicara dengan Gulseren. Gulseren mengajaknya duduk dan menyiapkan pai untuk Hazal.  Gulseren menanyakan apa yang terjadi dengan Hazal yang sepertinya habis menangis.  Hazal tiba-tiba marah dan berteriak mengatakan apa Gulseren ingin Hazal menjawab kalau dia menyesal tinggal dengan Dilara dan meminta kembali bersama Gulseren. Derya dan salah satu pegawai lain terkejut saat Hazal berteriak kasar dan pergi.

Ozkan yang sangat kesal dengan sikap Dilara malam itu semakin marah dan tidak terima. Ozkan mengamuk dibengkel temannya itu. Ozkan mengeluhkan semua sikap Dilara yang kadang baik dan kadang menghinanya. Temannya itu mengatakan Dilara sudah membebaskan Ozkan dari penjara bahkan membawanya pulang ke Istanbul. Dilara juga membebaskan Ozkan dari penjara Turki, memberikan Ozkan uang dan juga membelikan Ozkan baju-baju mahal. Ozkan tidak senang dengan semua komentar temannya itu yang membuatnya semakin kesal dan marah pada Dilara.


Keriman dipenjara dihina dan semakin dibully oleh teman-teman satu penjaranya. Lalu dia didatangi oleh pengunjung dan ternyata adalah sahabat nya bernama Ozman. Ozman memiliki keponakan yang seorang pengacara dan akan membantu membebaskan Keriman dari penjara. Entah apa lah hubungan mereka, namun Keriman sok bersikap genit didepan Ozman.

Post a Comment