Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 24 Oktober 2015 Episode 48 - Bagian 2

Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 24 Oktober 2015 Episode 48 - Bagian 2

ellieve.com - Cihan sedang berada dikantornya dengan santai, tiba-tiba Dilara datang masuk ke kantor Cihan dengan berteriak marah. Dilara membawa koran yang berisi berita mengenai perceraian Dilara dan Cihan sesuai dengan yang dirancang oleh Cihan dan Yildirim sebelum kejadian yang menimpa Hazal terjadi. Dilara menuntut penjelasan pada Cihan apa yang sudah dilakukannya akan merusak reputasi Dilara. Cihan tersenyum dan mengatakan kalau Dilara selalu mengucapkan kata-kata itu dan tidak peduli pada hal lain. Cihan mengatakan Dilara yang sudah memulai, Cihan sudah menjauhkan Alper dari bisnisnya namun Dilara malah memberikan kuasa pada laki-laki jahat itu  yang bahkan sudah mencoba untuk membunuh Cihan namun Dilara malah mengembalikan kekuasaannya diperusahaan ini. Cihan menanyakan apa Dilara ingin Cihan melanjutkan semua ini.  Dilara terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa lagi mendengar semua perkataan Cihan.

Dilara lalu mengatakan pada Cihan kalau dia akan membayar semua ini. Dilara langsung pergi dari kantor Cihan. Sedangkan ditempat lain, Alper dan Solmaz sudah membaca berita mengenai Dilara dan Cihan. Mereka sangat senang dan merasa menang dengan kehancuran reputasi Dilara. Ditoko kue, Gulseren juga sudah membaca berita itu, dia merasa sedikit sedih dengan berita itu namun Derya mengatakan kalau seharusnya Gulseren senang dengan kehancuran Dilara yang sangat jahat pada Gulseren. 

Sinopsis Serial TV Turki Cansu dan Hazal 24 Oktober 2015 Episode 48 - Bagian 2

Dilara yang kehilangan akal langsung pergi bersama Ozkan ke sebuah toko baju. Dilara memilihkan baju-baju yang mahal dan bagus untuk Ozkan. Setelah selesai, Ozkan berjalan keluar bersama Dilara. Dilara meminta Ozkan membukakan pintunya lalu Ozkan menyupirkan mobil Dilara. Ditengah perjalanan, Dilara mengatakan pada Ozkan kalau mulai sekarang Ozkan harus bekerja sebagai supir untuknya dan menjelaskan semua peraturan selama dia bekerja dengan Ozkan. Dilara sengaja melakukan ini untuk membuat Cihan semakin marah dan kesal. Ozkan tentu saja senang dengan rencana Dilara karena itu artinya Ozkan akan selalu bersama Dilara.

Disekolah, Ozan dibully oleh teman-temannya mengenai Ozan yang tidak memiliki mobil yang keren seperti temannya yang bernama Burak. Ozan dengan santai menjawab kalau dia sudah memiliki mobil seperti itu. Temannya menanyakan sejak kapan Ozan memiliki mobil, Ozan pun menjawab kalau dia sudah diberikan hadiah mobil oleh ayahnya saat ulang tahunnya ke 18 tahun namun mobil itu masih disimpan digarasi karena Ozan belum memiliki SIM. Temannya itu mulai memanas-manasi Ozan yang tidak pandai mengendarai mobil, Ozan tidak mau disepelekan dan menjawab kalau dia lebih mahir mengendarai mobil dibandingkan temannya itu. Lalu temannya mengajak Ozan membuktikannya dengan balapan. Ozan dipanas-panasi oleh teman-temannya yang lain dan akhirnya menyanggupi akan mengikuti balapan dengan Burak.

Dilara tiba direstoran mewah dengan diantar dan dikawal oleh Ozkan. Saat itu Cihan ada disana, Cihan yang melihat Ozkan bersama Dilara langsung menarik tangan Dilara dan ingin bicara dengannya. Sedangkan ditempat lain tanpa sepengetahuan Dilara dan Cihan, Ozan sedang bersiap-siap melakukan balapan dengan Burak. Bendera berkibar tanda balapan dimulai.

Cihan mengatakan kalau Dilara tidak seharusnya membawa Ozkan dan dekat-dekat dengan laki-laki itu. Mereka sempat berdebat dan bertengkar lalu Ozkan muncul menanyakan apa yang terjadi. Cihan mendekati Ozkan dan hampir saja memukulnya dan meminta Ozkan segera menjauhi keluarganya. Dilara meminta Ozkan segera pergi keluar, lalu Cihan mengatakan pada Dilara kalau selama ini dia menahan tidak menyakiti Dilara karena Dilara adalah ibu dari anak-anaknya namun saat ini Cihan tidak akan menahan lagi, dia akan melakukan semuanya untuk menghancurkan Dilara. Cihan langsung pergi, Dilara lalu dihampiri oleh Ozkan. Ozkan menanyakan apa Dilara baik-baik saja, Dilara lalu segera meminta kunci mobilnya dan pergi meninggalkan Ozkan.

Saat diluar, Cihan ditelpon oleh Ozan, Ozan memberitahu kalau dia kecelakaan dan meminta ayahya segera datang menolongnya. Ozan memberitahu dimana dia berada dan Cihan segera pergi kesana. Dilain tempat, Cansu dan Gulseren sedang membeli makanan dipinggir jalan. Cansu berjalan sambil membawa makanannya, dan tiba-tiba ditabrak oleh dua orang pemuda. Saat itu Gulseren masih membeli makanan, Cansu bertengkar dengan dua pemuda itu. Mereka ingin menyakiti Cansu, Gulseren datang dan menolong Cansu. Dia ingin melindungi Cansu namun pemuda itu ingin menyakiti Gulseren, Gulseren mengambil botol dan memukul kepala salah satu pemuda itu. Pemuda itu berteriak dan meminta mengambil ambulans.

Cihan tiba dilokasi kecelakaan Ozan dan menghampiri Ozan. Ozan meminta maaf pada ayahnya karena mobilnya rusak namun dia tidak apa-apa. Cihan tidak memikirkan masalah mobil itu dan hanya memikirkan keadaan Ozan. Lalu polisi meminta bicara dengan Cihan dan mengatakan kalau Ozan harus diadili, Cihan meyakinkan polisi kalau Ozan anak yang taat hukum. Saat Cihan bersama Ozan, Dilara datang menghampiri Ozan dan menanyakan keadaan anaknya. Lalu saat Cihan muncul, Dilara menyalahkan Cihan karena memberikan mobil untuk Ozan. Dilara malah marah-marah, Cihan menjawab kalau dia memang salah dan meminta Dilara berhenti. Ozan juga meminta ibunya tidak mempermasalahkan itu dulu disini. Cihan lalu mengatakan kalau Ozan akan pulang bersamanya kerumah.

Karena semua orang sudah berkumpul ramai dilokasi, polisi pun datang mencegah Gulseren bertengkar dengan dua pemuda itu. Polisi lalu membawa mereka semua kekantor polisi. Tak lama, mereka sudah berada dikantor polisi, Gulseren diinterogasi oleh polisi begitu juga dengan dua pemuda tadi. Gulseren menceritakan semua yang terjadi mengenai Cansu yang diganggu oleh pemuda itu dan Gulseren yang membela diri dan ingin melindungi putrinya yang masih berusia 15 tahun. Pemuda itu membantah dan mengatakan kalau Cansu yang memulai pertengakaran lebih dulu. Gulseren membantahnya namun pemuda yang terluka itu mengatakan akan menghubungi ayahnya untuk menuntut Gulseren. Gulseren dengan tenang mengatakan kalau pemuda itu boleh menghubungi siapa pun dan dia tidak takut.


Diluar, Cansu langsung menghubungi Cihan yang saat itu sedang dalam perjalanan pulang bersama Ozan. Cihan menjawab telpon Cansu dengan loudspeaker sehingga Ozan pun mendengarnya. Cansu mengatakan pada Cihan kalau dia sedang dikantor polisi. Cihan terkejut dan bertanya kenapa. Cansu menceritakan kejadiannya saat mereka terlibat pertengkaran dengan dua orang pemuda dan Gulseren memukul pemuda itu dengan botol. Cihan mengatakan akan segera datang ke sana setelah Cansu memberitahu kantor polisi mana dia berada. 

Post a Comment