ellieve.com - Malam hari, Dilara sangat kesal karena memikirkan sidang
pertamanya besok mengenai perceraiannya dengan Cihan. Dilara menghubungi
pengacara sekaligus teman baiknya untuk cerita. Temannya mengajak Dilara untuk
keluar menghibur diri namun Dilara tetap menolak.
Sedangkan dikamarnya, Gulseren menangis Hazal yang sudah
pergi meninggalkannya. Gulseren menangis dan bersedih lalu Keriman masuk
memarahi Gulseren yang tidak tidur dan membuat tagihan listrik semakin mahal.
Keriman sadar kalau dia harus berbaik-baik pada Gulseren untuk tetap
mendapatkan uang dari Gulseren.
Keesokan harinya, Gulseren bersiap-siap untuk pergi bekerja.
Keriman menyuguhi sarapan untuk Gulseren namun Gulseren ingin cepat berangkat
bekerja. Keriman berpura-pura baik dan meminta uang pada Gulseren untuk membeli
bahan makanan. Gulseren memberikan uang pada Keriman lalu pergi. Keriman
marah-marah sendiri setelah Gulseren pergi karena dia harus meminta uang pada
Gulseren.
Dirumah Dilara, Cansu, Ozan dan Rahmi sedang sarapan
bersama. Rahmi lalu bercerita mengenai pengalamannya saat masih remaja seusia
Ozan. Tiba-tiba Hazal muncul dan menghampiri mereka. Rahmi tidak menanggapi
Hazal dan terus bercerita. Hanya Cansu yang menjawab sapaan Hazal. Dilara
datang dan mengingatkan Cansu dan Ozan untuk segera berangkat ke sekolah. Cansu
dan Ozan berdiri dan mencium ibunya. Hazal mengucapkan salam pada Ozan agar
harinya menyenangkan. Ozan menanggapi dengan dingin sedangkan Cansu bersikap
baik dan membalas sapaan Hazal. Diluar, Cansu marah pada Ozan karena tidak
bersikap baik pada Hazal padahal dia sudah baik pada mereka dan dia juga adik
kandung Ozan. Ozan balik marah dan berkata kalau Hazal bersikap baik itu karena
ingin tetap tinggal dirumah ini. Cansu tidak setuju dengan pemikiran Ozan dan
mempercayai Hazal. Ozan lalu pergi dan memperingatkan Cansu untuk hati-hati.
Hazal memanggil Cansu untuk berjalan bersama. Hazal menggandeng tangan Cansu
dan mengatakan kalau seandainya mereka satu sekolah. Cansu tersenyum pada
Hazal.
Dilara sangat bingung karena hari ini adalah sidang
perceraiannya. Rahmi mengatakan kalau dia akan datang untuk menjadi saksi
Dilara dipersidangan. Dilara takut kalau rekaman yang dimiliki Cihan akan
memberatkannya dalam sidang nanti.
Disekolah, Gulseren menunggu Hazal datang. Awalnya Seyda
menghampiri Gulseren dan mengatakan kalau Hazal belum datang. Seyda juga
menanyakan apa benar Hazal akan pindah sekolah. Gulseren membenarkan hal itu,
tak lama kemudian, Hazal tiba diantar supirnya. Hazal meminta Seyda
meninggalkan mereka. Hazal marah karena Gulseren mendatanginya lagi. Hazal juga
marah karena Hazal diminta harus melakukan tes DNA agar meyakinkan orang kalau
dia memang putri dari Cihan dan Dilara.
Gulseren mengatakan kalau semua itu tidak perlu, dia yakin
Hazal memang anak mereka. Gulseren mengatakan
kalau dia datang karena dia sangat menyayangi Hazal, bukan ingin
mengganggu kehidupannya. Gulseren lah yang merawat Hazal dari kecil, sedangkan
dulu saat dia masih kecil dan ibunya meninggal, dia tidak pernah merasakan apa
yang Hazal rasakan, memiliki seorang ibu yang menyayanginya. Hazal sempat
terdiam namun ego yang sangat tinggi membuat dia tetap bersikap tidak baik pada
Gulseren. Gulseren menyerah dan pergi meninggalkan Hazal. Seyda datang
menghampiri Hazal dan menasehatinya kalau Gulseren sangat menyayangi Hazal.
Hazal yang memang tidak suka dinasehati malah pergi masuk meninggalkan Seyda.
Dirumahnya, Keriman ditelpon oleh Rahmi. Rahmi berbasa-basi
dengan meminta maaf pada Keriman atas perkataan dan sikapnya pada Keriman saat
dirumah Dilara waktu itu. Rahmi ingin menemui Keriman langsung untuk
menyampaikan permintaan maafnya. Rahmi mengajak Keriman untuk makan siang di
sebuah restoran. Keriman menyanggupi untuk bertemu dengan Rahmi meskipun di
awalnya, dia pura-pura sakit hati pada Rahmi.
Dilara bertemu dengan pengacaranya itu sebelum persidangan
dimulai. Dilara mengatakan kalau dia melakukan kesalahan dan dibantu oleh
ayahnya Cihan. Teman baiknya mendengarkan, lalu Dilara mengatakan kalau
sebenarnya Cihan mencintai perempuan lain. Temannya itu menebak siapa wanita
yang dicintai Cihan yang tak lain adalah ibu yang membesarkan anak kandung
Dilara. Dilara tidak memberitahu karena dia malu, dia merasa martabatnya akan
jatuh jika orang sampai tau Cihan mencintai wanita lain. Dilara menyampaikan
mengenai pemalsuan rekaman oleh Rahmi yang ditunjukkannya pada Cihan. Pengacara
Dilara mengatakan kalau itu tidak akan bisa dibawa ke pengadilan karena itu
adalah kejahatan.
Post a Comment