Elif Episode 17 - Bagian 2 |
ellieve.com - Sebelumnya.. Veysel dan Munat yang melihat Gonca bersikap mencurigakan segera mengikuti Gonca diam-diam. Sedangkan dirumah Kenan, laki-laki yang menyelamatkan Elif sebelumnya semakin mencurigai sikap Arzu yang aneh dan ingin mencari tau apa yang disembunyikan oleh Arzu.
Dikampus, Selim menemui temannya dan meminta temannya untuk memberitahu Zeynep bahwa ada sebuah kafe yang memerlukan karyawan. Selim merasa bersalah karena perlakuannya pada bos dimana Zeynep bekerja kasar dan membuat Zeynep dipecat. Dengan terbata-bata, teman Selim memberitahu Zeynep, dan Zeynep tampak senang mendengar informasi tersebut.
Kembali ke sekitar rumah Kenan, Veysel dan Munat masih mengikuti Gonca yang ingin membakar pakaian yang dikenakan Arzu pada saat dirumah sakit. Kebetulan pematik api yang dibawa Gonca tidak bisa menyala, dan Gonca yang menganggap bahwa hutan akan aman, langsung membuang saja pakaian tersebut karena yakin tidak akan ada yang menemukannya, lalu Gonca meninggalkan hutan. Veysel dan Munat segera mendekati pakaian yang dibuang oleh Gonca dan melihatnya dengan teliti. Veysel ingat dan berkata "Benar, dialah wanita itu, wanita yang datang kerumah sakit dan ingin membunuh Eli". Munat mendengar perkataan ayahnya segera mengajak ayahnya berlari mengejar Gonca untuk menangkapnya.
Dirumah Kenan, Arzu tampak gelisah mondar mandir dikamarnya menunggu laporan dari Gonca. Sedangkan dihutan, Gonca menyadari keberadaan Veysel dan Munat, segera berlari untuk menghindar dari kejaran Veysel dan Munat. Gonca ketakutan dan berlari secepat mungkin, akan tetapi Munat lebih cepat berlari dan menyusul Gonca. Munat menangkap Gonca dan Veysel mengatakan bahwa dia melihat Gonca dirumah sakit memakai kerudung dan pakaian itu. Veysel berkata "Aku melihat kau keluar dari kamar Elif". Gonca ketakutan dan bingung dengan perkataan Veysel.
Masih dirumah Kenan, Ipek dan yang lainnya sedang berkumpul bersama laki-laki penyelamat Elif tersebut. Mereka berbincang-bincang mengenai pekerjaan laki-laki itu. Ipek tampak antusias dengan perbincangan mereka. Sedangkan dikamar Ayse, Elif yang masih terbaring menolak untuk makan. Ayse menyerah dan membawa makanan kembali ke dapur rumah. Tugce yang iri melihat hadiah yang dimiliki Elif, segera masuk ke kamar Ayse, bermaksud untuk mengganggu Elif. Tugce memaki Elif dan mengatakan bahwa hadiah itu bukan untuk Elif melainkan untuknya. Tugce membawa hadiah tersebut bersamanya keluar dari kamar Ayse. Elif hanya diam dan bersedih.
Post a Comment